Hulkenberg ingin Renault perbaiki reliabilitas

Hulkenberg dan rekan setimnya, Daniel Ricciardo, tersingkir di penghujung balapan GP Bahrain dalam waktu dan tempat yang berdekatan. Padahal, dengan sisa tiga lap lagi, duo Renault tersebut punya peluang besar mencetak poin.

Bos tim F1 Renault, Cyril Abiteboul, menyebut masalah mesin yang dialami kedua pembalapnya sebagai hal yang tidak bisa diterima. Namun, Hulkenberg meminta skuat pabrikan Prancis itu untuk tetap fokus mencari solusi ketimbang mencari orang untuk disalahkan.

"Ini memang sulit diterima, tidak hanya buat saya, tapi semua orang di Renault," ucap Hulkenberg. "Di saat seperti inilah Anda menyadari bahwa F1 adalah olahraga tim.

"Tentu saja para ahli mesin kami di Viry dan semua orang di Renault merasa sangat kecewa dan sedih. Jadi tidak ada gunanya menyalahkan mereka. Kami harus bekerja sebagai satu kesatuan dan saling membantu."

Ketika Motorsport.com bertanya apakah memperbaiki mobil kencang yang tidak reliabel lebih mudah ketimbang mobil lambat tapi mampu finis, Hulkenberg berkata: "Jujur saja, saya tidak tahu mana yang lebih mudah diperbaiki.

"Jelas, kami punya sejarah dengan masalah-masalah seperti itu, jadi kami harus bisa mengatasinya dan itu harus dilakukan secepatnya. Tapi untuk pertanyaan itu, saya tidak punya jawabannya.

Walau kecewa tersingkir di lap-lap terakhir balapan, Hulkenberg merasa optimistis dengan kecepatan yang ditunjukkan mobil R.S.19.

"Saya pikir kami bisa bersaing di papan tengah," terangnya. "Terkadang Haas bisa sedikit lebih kencang, tapi kami juga menyamai mereka. Ini sangat ketat.

"Mungkin ini dipengaruhi faktor trek, tapi saya merasa kami tidak pernah jauh dari mereka. Kami bahkan bisa memimpin papan tengah.

"Jadi pastinya kami merasa berada dalam posisi yang bagus, tapi kami harus terus mengembangkan dan meningkatkan mobil ini agar bisa tetap di sana," tandasnya.

10