Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ironi Red Bull dan Safety Car di GP Azerbaijan

Bos tim Formula 1 Red Bull, Christian Horner, mengaku sempat berharap munculnya Safety Car sebelum insiden kecelakaan menyingkirkan kedua pembalapnya di GP Azerbaijan.

Safety car leads the field

Foto oleh: Sutton Images

Formula 1 2018

Kumpulan berita Formula 1 2018 terbaru hari ini. Ikuti juga analisis dan laporan lengkap tiap balapan.

Safety car leads the field

Duo Red Bull, Daniel Ricciardo dan Max Verstappen, terlibat pertarungan panas sejak awal balapan yang berlangsung di sirkuit jalan raya Baku hari Minggu (29/4).

Klimaks pun terjadi ketika Ricciardo telat mengerem jelang tikungan pertama dan menyuruduk bagian belakang mobil Verstappen yang tampak melakukan dua manuver bertahan.

Safety Car diturunkan pada penghujung balapan dan memicu terjadinya serangkaian insiden dramatis yang akhirnya berhasil dimanfaatkan oleh pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, untuk merengkuh kemenangan.

Sebelum insiden, Red Bull membiarkan kedua pembalap mereka bertahan lama di lintasan dan baru melakukan pit stop di lap ke-38 dan ke-39.

Horner mengungkapkan bahwa timnya berharap Safety Car muncul di penghujung balapan agar mereka bisa beralih ke kompon ultrasoft – dengan maksud meniru strategi brilian di GP Tiongkok dua minggu sebelumnya.

"Kami mencoba memberikan mereka strategi yang optimal," kata Horner kepada Motorsport.com.

"Idealnya, kami berharap ada Safety Car di paruh akhir balapan, agar kami bisa beralih ke ultrasoft. Kedua mobil kami sudah bertahan cukup lama di trek agar taktik itu memungkinkan.

"Tapi kami tidak menyangka justru kami yang menjadi penyebab keluarnya Safety Car."

VIDEO: Duo Red Bull baku hantam di Baku

Chairman tim Mercedes, Niki Lauda, berkata bahwa Ricciardo dan Verstappen harus membayar kerugian yang dialami Red Bull akibat kecelakaan Baku. Tapi Horner menanggapi perkataan mantan juara dunia itu dengan santai.

"Niki mungkin orangnya lebih berorientasi pada faktor finansial," canda Horner.

"Menurut saya hal terpenting adalah mereka menyadari bahwa apa yang terjadi hari ini sungguh tidak bisa diterima. F1 adalah olahraga tim, dan pembalap adalah salah satu bagian dari tim itu,

"Mereka memakai seragam dan masuk ke dalam mobil. Mereka mewakili kurang lebih 800 orang yang bekerja di tim ini. Saya pikir keduanya telah memetik pelajaran berharga pada hari ini."

Saat Motorsport.com bertanya apakah kedua pembalap telah mengakui kesalahan mereka, Horner  menjawab: "Ya, sudah."

Laporan tambahan oleh Adam Cooper

Ikuti Motorsport.com di:

Insiden kecelakaan Max Verstappen, Red Bull Racing RB14, dan Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14
Christian Horner, Red Bull Racing Team Principal
Insiden kecelakaan Max Verstappen, Red Bull Racing RB14, dan Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14
Insiden kecelakaan Max Verstappen, Red Bull Racing RB14, dan Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14
Insiden kecelakaan Max Verstappen, Red Bull Racing RB14, dan Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14
Safety car
Max Verstappen, Red Bull Racing
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14
Max Verstappen, Red Bull Racing, Daniel Ricciardo, Red Bull Racing
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Menang di Baku, Hamilton: Balapan yang "aneh dan emosional"
Artikel berikutnya Cetak poin perdana, Leclerc dapat ucapan selamat dari Ferrari

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia