Jika tak dioperasi, Lauda hanya bertahan beberapa minggu
Tim dokter yang melakukan transplantasi paru-paru Niki Lauda mengungkapkan bahwa pasiennya tersebut hanya memiliki harapan hidup beberapa hari atau minggu jika tidak dilakukan operasi.

Lauda kini berada dalam tahap pemulihan setelah kondisi kesehatannya dikabarkan terus membaik pasca transplantasi paru-paru. Pada Rabu (8/8) tim dokter Rumah Sakit AKH Wina membeberkan kronologis penanganan penyakit yang diderita mantan tiga kali juara dunia F1 tersebut.
Pertama-tama, Marco Idzko, kepala bagian pulmonologi, membantah bahwa Lauda terhinggap flu musim panas seperti yang dikabarkan sejumlah media.
"Tn. Lauda mengalami peradangan pada bagian alveoli atau juga disebut dengan haemorrhagic alveolitis, yang juga disertai dengan pendarahan pada jaringan paru-paru dan saluran pernapasan," jelasnya.
Lauda kemudian mendapat terapi imunosupresif, dan kondisi pernapasannya sempat "menunjukkan peningkatan signifikan". Namun penyakit paru akut menyerangnya, di mana sel-sel imun yang berasal dari darah berpindah dan justru merusak jaringan di paru-paru.
"Ini yang membuat jaringan paru-paru pada tubuhnya rusak dan tidak berfungsi – pasien jadi tidak bisa menyerap oksigen yang cukup lewat paru-parunya," tambah Idzko. Ia juga berkata bahwa penyakit yang dialami Lauda, jika tidak ditangani, memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Karena opsi pengobatan terbatas, Lauda dipindahkan ke kamar ICU (Intensive Care Unit) dan dipasangi dengan alat bantu ventilasi mekanik (ventilator).
"Sayangnya, setelah 10 hari di ICU, karena suplai oksigen sudah mencapai titik kritis, proses terapi harus dilakukan lebih intensif," kata doktor spesialis jantung, Gottfried Heinz. "Kami harus melakukan prosedur penggantian paru-paru secara mekanis, atau ECMO – extracorporeal membrane oxygenation."
Pada tahap ini, harapan hidup Lauda sempat diperkirakan hanya beberapa hari atau minggu saja. Oleh karena itu, ia kemudian didaftarkan sebagai penerima donor dan mendapat prioritas tinggi berdasarkan kriteria yang diukur secara objektif.
"Kami cukup yakin bahwa ia akan menerima organ yang sesuai dalam beberapa hari berikutnya," kata ahli bedah toraks Konrad Hotzenecker, yang melakukan transplantasi pada Kamis lalu bersama dengan Walter Klepetko dan timnya.
"Waktu tunggu rata-rata dalam kasus ini adalah lima hari."
Niki Lauda, Ferrari 312T2

Foto oleh: LAT Images
Niki Lauda, Non-Executive Chairman, Mercedes AMG, Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Niki Lauda, Ferrari 312T2

Foto oleh: Rainer W. Schlegelmilch
Niki Lauda, Ferrari

Toto Wolff, Executive Director, Mercedes AMG, Emilia Bottas, Niki Lauda, Non-Executive Chairman, Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Niki Lauda, Non-Executive Chairman, Mercedes AMG

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images
Niki Lauda, Mercedes AMG F1 Non-Executive Chairman and Bernie Ecclestone

Foto oleh: Sutton Images
Niki Lauda, Mercedes AMG F1 Non-Executive Chairman and Chase Carey, Chief Executive Officer and Exec

Foto oleh: Sutton Images
Niki Lauda, Mercedes AMG F1 Non-Executive Chairman

Foto oleh: Sutton Images
Niki Lauda, Ferrari 312T2 terbakar setelah menabrak di tikungan Bergwerk

Foto oleh: Uncredited Uncredited

Artikel sebelumnya
Force India sempat khawatir berakhir seperti Manor dan Caterham
Artikel berikutnya
Siapa saja para pemilik baru Force India?

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Pembalap | Niki Lauda |
Penulis | Aditya Gagat |