McLaren: Kesulitan Honda F1 mirip seperti yang dialami Jaguar
Bos tim Formula 1 McLaren, Zak Brown, membandingkan kesulitan yang dialami Honda dalam tiga tahun terakhir dengan yang dialami Jaguar pada awal 2000-an.

McLaren mengakhiri kemitraan mereka dengan Honda setelah tiga tahun yang penuh dengan masalah. Brown berkata "ada beberapa alasan" mengapa Honda tidak bisa bekerja optimal dengan McLaren, salah satunya adalah keengganan Honda merangkul budaya balap F1.
"Eric [Boullier, direktur balap McLaren] telah berbicara pada awal tahun 2017 bahwa ada cara-cara tertentu mengenai operasi balap di Formula 1 – budaya Formula 1. Itu yang mereka [Honda] sedang pelajari," ucap Brown dalam acara Autosport International 2018.
"Anda bisa melihat hal yang sama terjadi juga di Jaguar, ketika mereka gabung ke F1. Mereka menghadapinya dengan cara korporat.
"Jika Anda melihat Mercedes, mereka tidak bermarkas di Jerman. Markas tim balap mereka ada di Inggris, markas mesin mereka juga di Inggris. Sementara Renault terpisah, ada di Inggris dan Perancis.
"Mungkin pengalaman terlibat langsung di Formula 1 adalah sesuatu yang sekarang masih kurang pada mereka [Honda].
"Pastinya ini bukan masalah usaha, atau sumber daya. Mereka memiliki fasilitas yang hebat, saya pikir pada akhirnya mereka akan melakukannya dengan benar.
"Ini tinggal cara kerjanya saja, tapi tiga tahun adalah waktu yang lama buat kami."
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32

Foto oleh: Joe Portlock / Motorsport Images
Mark Webber during the new Jaguar R4 shakedown test at Ford's Proving Ground in Lommel, Belgium

Foto oleh: Jaguar Cars and Wieck Media Services, Inc.
Stoffel Vandoorne, McLaren, is attended to by mechanics in the pit lane

Foto oleh: Joe Portlock / Motorsport Images
Mark Webber drives the new Jaguar R4 during a shakedown test at Ford's Proving Ground in Lommel, Bel

Foto oleh: Jaguar Cars and Wieck Media Services, Inc.
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32

Foto oleh: Sutton Images
Zak Brown, Executive Director, McLaren Technology Group

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
Fernando Alonso, McLaren, Stoffel Vandoorne, McLaren, Eric Boullier, McLaren Racing Director and Yus

Foto oleh: Sutton Images
Yusuke Hasegawa, Senior Managing Officer, Honda

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Zak Brown, Executive Director, McLaren Technology Group

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images
McLaren MCL32 nose detail

Foto oleh: Sutton Images

Artikel sebelumnya
Cosworth pesimistis kembali ke F1 sebagai pabrikan independen
Artikel berikutnya
Cosworth DFV: Mesin balap sejuta umat

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Tim | McLaren |
Penulis | Ben Anderson |