Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Ketika kampiun GP3 dan F2 kesulitan di Formula 1

Kampiun GP3 Series dan Formula 2, Charles Leclerc, kembali menemui kesulitan pada musim debutnya di Formula 1 sejauh ini setelah melintir di balapan GP Tiongkok.

Charles Leclerc, Sauber

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Formula 1 2018

Kumpulan berita Formula 1 2018 terbaru hari ini. Ikuti juga analisis dan laporan lengkap tiap balapan.

Charles Leclerc, Sauber

Leclerc melintir di babak Q1 kualifikasi GP Tiongkok, tapi untuk pertama kalinya ia bisa mengungguli rekan setimnya yang lebih berpengalaman, Marcus Ericsson. Di paruh awal balapan, Leclerc juga masih bisa bertahan di depan pembalap Swedia tersebut.

Namun, pada lap ke-29, ia kembali melintir setelah kehilangan kendali mobilnya dan sempat terdampar di jebakan kerikil tikungan pertama. Dengan lantai mobil yang rusak, Leclerc menjadi pembalap terakhir yang melintasi garis finis di urutan ke-19.

Leclerc awalnya beralasan rusaknya lantai menjadi penyebab ia melintir. Tapi Sauber kemudian mengklarifikasi bahwa rusaknya lantai adalah hasil dari insiden melintir dan bukan sebaliknya.

"Sangat aneh karena pada tiga lap pertama saya sebenarnya melaju lebih kencang di tikungan itu," terang Leclerc kepada Motorsport.com.

"Pada lap tersebut, saya justru melaju lebih pelan, tapi secara tidak terduga bagian belakang mobil hilang kendali.

"Benar-benar di luar dugaan, dan setelah insiden saya tidak bisa melewati tikungan-tikungan berkecepatan tinggi sekencang seperti sebelumnya. Bagian belakang mobil menjadi sulit untuk dikendalikan, terutama saat melewati Tikungan 1, 7, 8, dan 13."

Charles Leclerc, Sauber C37 spins
Charles Leclerc, Sauber C37, melintir di Bahrain

 

Awal karier Leclerc di F1 memang tidak berjalan mulus sejauh ini. Insiden melintir hingga menghantam dinding yang ia alami pada tes pramusim membuat Sauber kehilangan waktu berharga sekitar lima jam.

Leclerc juga harus mengakui keunggulan Ericsson pada kualifikasi perdana F1 2018 di Australia. Meski hal tersebut lebih dikarenakan rekan setimnya lebih berpengalaman dan Leclerc baru pertama kali menjajal sirkuit Melbourne.

Pada ronde berikutnya di Bahrain, Leclerc mengalami dua insiden melintir, salah satunya terjadi pada penghujung babak Q1 yang membuatnya frustrasi dan berkata "saya bodoh".

Insiden yang ia alami di Shanghai membuatnya sedikit kecewa. Tapi menurut Leclerc hal itu tidak separah di Bahrain ketika timnya memiliki peluang untuk mendulang poin, yang berhasil diraih oleh Ericsson.

"Tentu saya ingin hasil yang lebih baik, tapi di sisi lain kami tidak kehilangan banyak dari insiden ini," tambahnya.

"Hasil akhir belum sesuai dengan keinginan kami, tapi masih ada poin-poin positifnya. Menurut saya kami telah belajar banyak dan kami akan bangkit di Baku."

Lihat highlights balapan GP Tiongkok...

Ikuti Motorsport.com di:

Charles Leclerc, Sauber C37 Ferrari, Marcus Ericsson, Sauber C37 Ferrari
Charles Leclerc, Sauber
Charles Leclerc, Sauber C37
Charles Leclerc, Sauber C37 Ferrari
Charles Leclerc, Sauber C37
Charles Leclerc, Sauber C37, Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR13
Charles Leclerc, Sauber C37 Ferrari
Charles Leclerc, Sauber C37, Sergio Perez, Force India VJM11
Charles Leclerc, Sauber C37 Ferrari
Charles Leclerc, Sauber C37 Ferrari, melintir
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vettel merasa dirugikan timing Safety Car di Tiongkok
Artikel berikutnya Statistik GP Tiongkok: Hamilton salip rekor Raikkonen

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia