Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Kolom Vandoorne: Singapura jadi peluang bagus McLaren

Dalam kolom Motorsport.com terbarunya, Stoffel Vandoorne menceritakan kembali jalannya GP Italia dan optimisme McLaren menghadapi tantangan sirkuit jalan raya Singapura.

Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32, gets in his car

Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32, gets in his car

Steven Tee / Motorsport Images

Stoffel Vandoorne

Stoffel Vandoorne adalah pembalap Formula 1 asal Belgia yang kini memperkuat tim McLaren.

Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32, Fernando Alonso, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32, in the pits
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32
Stoffel Vandoorne, McLaren MCL32

Semua personel McLaren-Honda sudah menyadari bahwa GP Italia akan menjadi pekan yang sulit. Tapi meski dihadang masalah teknis, kami sebenarnya bisa meraih hasil yang cukup positif.

Dari segi performa dan juga dari saya pribadi, saya pikir kami telah tampil cukup kuat, mengingat layout sirkuit Monza, dan defisit kecepatan yang kami hadapi. Bisa masuk sepuluh besar saat latihan, dan lolos ke babak Q3, itu merupakan hasil yang bagus.

Kami tahu, hujan yang turun di sesi kualifikasi menjadi sebuah kesempatan. Kondisi yang sulit dan membuat banyak tim kebingungan memilih kompon ban intermediate atau basah.

Untuk mengambil keputusan terbaik, diperlukan banyak interaksi antara internal tim, tapi saya pikir pada akhirnya kami bisa meraih hasil yang lumayan. Sayang saat Q3 saya mengalami masalah mesin sebelum bisa melakukan percobaan terakhir. Karena jika tidak, saya pikir kami bisa mendapatkan posisi start yang lebih baik.

Masalah mesin juga memaksa kami melakukan pergantian mesin menjelang balapan. Akibatnya saya harus memulai balapan dari belakang. Cukup mengecewakan karena dengan laju yang kami miliki saat balapan, jika saja kami start dari sepuluh besar, saya yakin kami bisa bertahan di sana.

Meski demikian, dari rombongan belakang, saya bisa mendapatkan start yang sangat baik. Saya naik tiga atau empat posisi pada putaran pembuka, dan menyalip beberapa mobil lagi di fase awal balapan.

Kami sebenarnya cukup kuat, menempel di belakang Toro Rosso, Red Bull, dan Haas di lintasan. Saya merasa melaju lebih kencang dibandingkan mereka, tapi sangat sulit untuk menyalip.

Jadi saya mengambil strategi untuk memperpanjang usia ban. Langkah tersebut berjalan cukup baik, tapi pada putaran di mana kami akan melakukan pitstop, mesin saya mengalami masalah yang sama seperti saat kualifikasi. Kami pun tersingkir dari balapan.

Walaupun demikian, sepertinya kami bisa lolos dari penalti untuk balapan berikutnya di Singapura. Karena saya pikir kami masih bisa mengganti beberapa komponen. Jadi untuk mesin kami tidak ada masalah. Dan itu menjadi sebuah hal yang positif karena kami ingin terbebas dari segala kesulitan di GP Singapura.

Saya pikir Singapura akan menjadi peluang bagus bagi kami untuk menambah pundi-pundi poin. Tapi kita harus ingat bahwa masih ada dua mobil Mercedes, dua mobil Ferrari, dan dua mobil Red Bull yang akan berada di depan kami. Jika kami hanya butuh kerja keras agar bisa menjadi tim terbaik keempat di Singapura.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sainz setuju pindah ke Renault, Honda semakin dekat ke Toro Rosso
Artikel berikutnya Mercedes: Singapura akan untungkan Ferrari/Red Bull

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia