
Formula 1 2018
Marko kritik Halo: Evakuasi pembalap bisa "mematikan" saraf
Konsultan tim Formula 1 Red Bull, Helmut Marko, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Halo bisa mengancam saraf saat proses evakuasi, terutama jika pembalap mengalami cedera tulang belakang.

FIA mempertimbangkan sejumlah opsi untuk perangkat pelindung kokpit menyusul cedera fatal yang dialami Henry Surtees (putra mendiang John Surtees) dan pembalap IndyCar, Justin Wilson.
Kanopi seperti yang terlihat pada pesawat tempur tidak terpilih karena kekhawatiran pembalap akan sulit mengevakuasi diri dalam kondisi mobil terbalik atau terbakar.
Akhirnya adalah Halo yang terpilih dan diwajibkan mulai musim F1 2018. Namun Marko mengungkap masih ada hal yang perlu diperhatikan terutama dalam proses evakuasi pembalap yang mengalami cedera tulang belakang.
"Halo ini bentuknya luar biasa jelek. Dan tidak dipikirkan matang-matang," kata Marko kepada Motorsport.com.
"Karena kecelakaan seperti yang dialami Massa [GP Hongaria 2009] masih bisa terjadi [dengan Halo]. Ruang pembalap juga makin terbatas, seperti yang Anda bisa lihat saat mereka berusaha masuk ke dalam mobil.
"Lalu jika ada yang mengalami cedera tulang belakang – ini masih bisa terjadi karena tingginya G-force, saat mereka dievakuasi, ada peluang itu bisa mematikan saraf terakhir.
"Ini seharusnya bukan arah yang dituju Formula 1."
Saat ditanya mengapa tidak ada sistem yang secara otomatis membuka atau melepaskan pelindung kokpit dari sasis mobil F1, Marko berkata: "Mobil saat ini sudah memiliki bobot sekitar 735 kg. Itu sudah di level mobil Sportscar.
"Mobil Formula 1 seharusnya bisa ringan. Jika kita menambah [mekanisme seperti] kanopi pesawat tempur, itu akan menambah bobot 15 hinga 20 kg."
Ia kemudian menambahkan: "Jika ada mobil terbalik atau kecelakaan seperti yang dialami Billy Monger, yang kakinya terpaksa harus diamputasi, bagaimana mereka bisa melakukan proses evakuasi dengan adanya Halo? Ini yang harus kita bicarakan."
Lihat perbandingan Halo F1 dengan kaca IndyCar:
Ikuti Motorsport.com di:
Dr Helmut Marko, Red Bull Motorsport Consultant

Foto oleh: Sutton Images
Medics practice driver extraction process

Foto oleh: Sutton Images
Medical Team practice driver extraction at Ferrari

Foto oleh: Sutton Images
Medical Team practice driver extraction at Ferrari

Foto oleh: Sutton Images
Medical Team practice driver extraction at Ferrari

Foto oleh: Sutton Images
Medical Team practice driver extraction at Ferrari

Foto oleh: Sutton Images
Romain Grosjean, Haas F1 Team VF-17, the medical team after his crash

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images
Max Verstappen, Red Bull Racing RB14 on the grid

Foto oleh: Sutton Images
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14

Foto oleh: Sutton Images
Max Verstappen, Red Bull Racing RB14 spins

Foto oleh: Sutton Images

Artikel sebelumnya
Aspal baru Silverstone siap pangkas catatan waktu F1
Artikel berikutnya
Honda punya "rencana besar" untuk bungkam kritik

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Penulis | Aditya Gagat |