Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Martin Donnelly: Jika tidak terpental, mungkin saya mati

Mantan pembalap Formula 1, Martin Donnelly, berbicara dengan Motorsport.com tentang kecelakaan mengerikan yang ia alami pada GP Spanyol 1990 di Jerez.

Martin Donnelly, Team Lotus, lies on the track after a horrific crash

Rainer W. Schlegelmilch

Martin Donnelly, Team Lotus, lies on the track after a horrific crash
Martin Donnelly, Team Lotus, tergeletak di trek setelah kecelakaan parah GP Spanyol 1990, Jerez

Foto oleh: Rainer W. Schlegelmilch

Pemandangan tubuh Donnelly tergeletak di tengah-tengah aspal sirkuit Jerez mungkin akan selalu diingat banyak penggemar F1. Mengemudikan mobil Lotus, Donnelly mengalami kecelakaan yang parah pada sesi hari Jumat sampai-sampai tubuhnya terpental ke udara dan keluar dari kokpit mobilnya.

Donnelly mengalami cedera serius termasuk memar pada bagian paru-paru dan otak. Doktor bahkan hampir mempertimbangkan mengamputasi kaki kanannya.

Tapi hebatnya, Donnelly bisa selamat dan Motorsport.com berkesempatan mewawancarainya. Donnelly tidak hanya menceritakan kembali kecelakaan parah yang ia alami 18 tahun lalu, tapi juga kisah penyelamatannya oleh doktor F1 legendaris, Sid Watkins, dan pertemanannya dengan Ayrton Senna.

Motorsport.com: Apa yang Anda ingat dari kecelakaan parah di Jerez 1990?
"Tidak ada. Saya cuma ingat bermain bowling dengan teman saya, Ed Devlin dan istrinya, Jenny, sebelum balapan. Tapi saya tidak yakin apakah itu di Estoril [Portugal], atau di Jerez. Saya juga ingat menyewa sebuah mobil. Tapi ini aneh karena mungkin Anda berpikir saya seharusnya bisa ingat dengan semua ini karena ini momen penting di hidup saya. Tapi saya justru tidak ingat apa-apa."

Motorsport.com: Tidak ada rekaman TV dari kecelakaan yang Anda alami?
"Tidak ada yang merekam, dan juga tidak disiarkan di TV. Karena waktu itu Ayrton Senna sedang mencatatkan waktu, dan kamera TV sedang mengikuti mobilnya. Jadi bisa dibilang saya merusak catatan waktu tercepat Senna [tertawa]. Tapi setelah kecelakaan dia masih mampu mencetak waktu lebih cepat.

Motorsport.com: Bagaikan keajaiban ketika Anda bisa selamat dari kecelakaan itu...
"Saat menabrak, mobilnya hancur berkeping-keping dan saya terpental ke udara. Itu mungkin justru yang menyelamatkan nyawa saya. Jika saya masih [terikat] di dalam mobil, mungkin saya mati."

The car of Martin Donnelly, Team Lotus, after a horrific crash
Mobil Martin Donnelly, Team Lotus, setelah kecelakaan parah GP Spanyol 1990

Foto oleh: Rainer W. Schlegelmilch

Motorsport.com: Sebelum kecelakaan, Anda adalah seorang pembalap muda penuh dengan cita-cita. Tapi kemudian kejadian ini terjadi...
"Ya, waktu itu saya berusia 25 tahun. Masih muda dan penuh dengan mimpi. Dan Anda tahu apa yang aneh? [sebelum kecelakaan] Saya sering bermimpi dalam tidur saya, dan dibandingkan orang biasa saya mungkin lebih sering mengalami déjà vu. Tapi sejak kecelakaan di Jerez, itu seperti hilang. Saya tidak lagi bermimpi, tidak lagi mengalami déjà vu. Saya berbaring di kasur, mematikan lampu, tidur, dan kemudian bangun. Tidak ada lagi mimpi di antara itu. Kosong."

Motorsport.com: Doktor F1, Sid Watkins, langsung menangani Anda setelah kecelakaan...
"Sid membawa saya ke rumah sakit miliknya di London Whitechapel setelah pekan balapan di Jerez. Saya mendapat suntikan pada bagian lengan yang membuat semua otot-otot saya kurang lebih seperti lumpuh. Mereka membawa saya dengan pesawat ambulans ke Bandara London Gatwick. Lalu setelah itu dipindah ke helikopter karena rumah sakit milik Sid punya helipad di atapnya.

"Sid Watkins menyuruh ibu saya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada saya." - Martin Donnelly

"Pada hari Rabunya, tubuh saya bereaksi dengan syok. Itu berarti organ dalam saya mengalami kerusakan total. Saya harus dipasangi ventilator untuk beberapa minggu karena paru-paru saya tidak berfungsi. Saya juga harus menjalani dialisis selama tiga jam tiap harinya.

"Ibu saya ada di sana, dan dia adalah wanita Katolik yang sangat religius. Pada satu malam, Sid menyuruh ibu saya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada saya, karena dia tidak yakin saya masih akan hidup keesokan harinya. Tapi saya adalah petarung, dan tidak pernah menyerah. Itulah mengapa saya masih bisa menceritakannya hari ini."

Motorsport.com: Kecelakaan Anda membuat Senna khawatir. Anda berdua saling mengenal?
"Ya kami berteman. Ketika dia bergabung dengan Lotus pada 1980-an, dia hampir selalu berada di rumah bos tim Van Diemen, Ralph Firman (tim yang diperkuat Senna saat menjuarai Formula Ford 1981). Waktu itu mereka merekrut pembalap muda bernama Mauricio Gugelmin, dan dia berteman dekat dengan Ayrton. Ayrton, Mauricio, dan saya sering bepergian mencari makan malam dan berpesta bersama-sama.

 

"Lalu Ed Devlin, yang sudah saya sebutkan sebelumnya, dia memiliki kafe di Snetterton. Semua pembalap yang membela tim Van Diemen selalu diberikan makanan karena dia punya hasrat dengan dunia motorsport. Ketika saya pergi ke Imola untuk tes musim dingin pada 1990, Ed ikut pergi dengan saya.

"Ketika kami sedang berjalan di pit lane, waktu itu Ayrton berada di tengah-tengah sesi wawancara. Ketika dia melihat Ed, dia langsung mendorong para wartawan untuk kemudian datang ke garasi McLaren dan memeluknya. Senna yang kaget bisa bertemu dengan Ed berkata, 'Bisakah kamu membawakan roti lapis saya?'

"Jadi saat kecelakaan itu terjadi, tentu saja Ayrton yang kenal dengan saya, hadir langsung di tempat kejadian."

Motorsport.com: Setelah kecelakaan, Anda masih berhubungan dengan Senna?
"Ya, pada GP Inggris 1993. Waktu itu saya punya pembalap Formula Ford bernama Russell Ingall, dan tunangannya adalah penggemar berat Senna. Jadi dia meminta saya untuk membuat pertemuan agar bisa melakukan foto bersama.

"Saya mengatur pertemuan di motorhome milik McLaren, dan ketika Ayrton muncul, dia langsung memeluk saya dan bahkan menggoda sang wanita muda ini. Dia jadi malu, lalu setelah itu Senna membubuhkan tanda tangan di baju dan buku panduan balapan miliknya.

"Ayrton dan saya kemudian berbincang selama sekitar satu jam. Dia ingin tahu bagaimana kehidupan saya, dan apa-apa saja yang terjadi setelah kecelakaan. Itu terakhir kalinya saya berhubungan dengan dia."

Lihat galeri kecelakaan Martin Donnelly di akhir halaman ini...

VIDEO: HANS: Penyelamat nyawa pembalap

Martin Donnelly
Martin Donnelly
Martin Donnelly, Team Lotus, kecelakaan GP Spanyol 1990
Kecelakaan Martin Donnelly, Team Lotus, pada GP Spanyol 1990
Kecelakaan Martin Donnelly, Team Lotus, pada GP Spanyol 1990
Pierluigi Martini, Minardi di lokasi kecelakaan Martin Donnelly, Team Lotus, pada GP Spanyol 1990
Kecelakaan Martin Donnelly, Team Lotus, pada GP Spanyol 1990
Kecelakaan Martin Donnelly, Team Lotus, pada GP Spanyol 1990
Kecelakaan Martin Donnelly, Team Lotus, pada GP Spanyol 1990
Martin Donnelly, Team Lotus, kecelakaan GP Spanyol 1990
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Honda siap menggebrak setelah momentum GP Bahrain
Artikel berikutnya Eksklusif: Bos Formula 1 bicara ekspansi ke Asia

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia