Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

McLaren: Formula 1 jangan mau didikte Mercedes/Ferrari

Bos McLaren, Zak Brown, meminta pemilik Formula 1, Liberty Media, untuk tidak terpengaruh tuntutan Mercedes dan Ferrari dalam perancangan regulasi baru.

Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08, Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08, Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H

Dalam beberapa bulan ke depan, yang dianggap Brown sebagai periode penuh dengan "turbulensi", tim-tim F1 akan melanjutkan pembahasan rancangan regulasi 2021 dengan Liberty Media dan FIA.

Namun proposal awal yang telah diajukan bulan November lalu ternyata mendapat pertentangan dari tim pabrikan raksasa seperti Mercedes dan Ferrari. Skuat Maranello bahkan mengambil sikap ekstrem dengan mengeluarkan ancaman hengkang dari F1.

Tapi Brown berharap Liberty tidak serta merta menuruti tuntutan atau permintaan dari para tim pabrikan. Menurutnya, Liberty harus fokus menemukan solusi yang adil dan bagus untuk masa depan olahraga F1.

"Menurut saya Liberty harus fokus mencari apa yang terbaik buat olahraga ini dan para penggemar," kata Brown.

"Jika itu berarti akan mengecewakan satu tim atau pabrikan, maka mereka harus siap menerima kenyataan bahwa mereka tidak bisa membuat semua pihak senang.

"Perhatian mereka harus tertuju pada apa yang terbaik untuk olahraga ini. Saya lebih rela kehilangan satu [tim] kemudian mencari penggantinya agar tetap memiliki 10 tim, ketimbang hanya memiliki satu atau dua tim [saja] di kejuaraan ini."

Ketika ditanya Motorsport.com apakah ada kekhawatiran kedua tim tersebut akan hengkang jika F1 melakukan apa yang dianjurkan Brown, ia berkata: "Saya pikir kemungkinannya kecil, tapi apapun bisa terjadi. Itulah sebabnya kita harus menyusun regulasi yang memudahkan pihak-pihak yang tertarik untuk bergabung ke olahraga ini.

"Dalam skenario tak terduga, dan mudah-mudahan kemungkinan terjadinya kecil, mereka [Mercedes dan Ferrari] hengkang, ya olahraga ini harus tetap berjalan.

"Menurut saya Ferrari adalah kasus yang unik, karena mereka Ferrari. Tapi kita sudah pernah kehilangan BMW, Toyota, dan juga Honda sebelum kembali [pada 2015]. Pabrikan datang dan pergi, tapi F1 selama ini masih ada.

"Jadi kita harus menyusun regulasi yang terbaik untuk olahraga ini, bukan yang terbaik untuk para pabrikan."

Fernando Alonso, McLaren MCL32
Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W08
Chase Carey, Chief Executive Officer and Executive Chairman of the Formula One Group
Chase Carey, CEO F1
Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08, Kimi Raikkonen, Ferrari SF70H
Sebastian Vettel, Ferrari SF70H, Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W08
Sebastian Vettel, Ferrari SF70H and Valtteri Bottas, Mercedes-Benz F1 W08
Zak Brown, Team principal United Autosports
Zak Brown, direktur eksekutif McLaren
7

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Stroll akui tak dapatkan bimbingan dari Massa
Artikel berikutnya McLaren "sangat batasi" peran Alonso di Toyota

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia