Pabrikan F1 berubah pikiran soal regulasi mesin 2021
Pembahasan regulasi mesin Formula 1 2021 yang digagas FIA dan Liberty Media menemui jalan buntu setelah beberapa poinnya dipertanyakan oleh para pabrikan.
Valtteri Bottas, Mercedes AMG F1 W09, leads Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W09, Kimi Raikkonen, Ferrari SF71H, and the rest of the field at the start of the race
Steve Etherington / Motorsport Images
Pada Oktober tahun lalu, FIA dan Liberty Media mengumumkan butir-butir awal dari regulasi mesin yang akan berlaku mulai musim 2021, dan diharapkan bisa disahkan pada akhir Juni ini.
Termasuk di dalamnya adalah penghapusan MGU-H, dengan maksud untuk mengurangi biaya dan menyederhanakan teknologi sekaligus untuk menarik minat dari calon pabrikan baru.
Namun pada menit-menit terakhir pertemuan Grup Strategi F1 pekan lalu, para pabrikan yang awalnya menyetujui proposal tersebut justru berubah pikiran. Mereka mensinyalir ingin mempertahankan teknologi yang sudah ada termasuk MGU-H.
Salah satu alasan terbesar dari perubahan sikap ini adalah tidak adanya calon pabrikan baru yang benar-benar siap atau ingin bergabung ke F1 pada 2021.
Porsche telah terlibat dalam pembahasan regulasi 2021, tapi hingga saat ini belum ada keputusan apakah mereka akan meluncurkan program F1.
Aston Martin, yang telah mengungkapkan ketertarikan mereka, juga belum mengambil langkah nyata. Kemungkinan pabrikan Inggris itu untuk bergabung ke F1 juga semakin kecil karena mitra utama mereka, Red Bull, justru menggaet Honda sebagai pemasok mesin mulai musim depan.
"Ini semua masih didiskusikan," ujar bos tim Mercedes, Toto Wolff. "Semua empat pabrikan F1 akan memaparkan preferensi mereka, dan kami juga paham bahwa kita butuh tambahan suara, dan juga diskusi lebih lanjut soal konsumsi bahan bakar.
"Tapi sungguh tidak masuk akal jika kami harus merancang mesin serba baru tanpa ada pabrikan baru yang masuk ke F1."
Bos Renault F1, Cyril Abiteboul, juga menegaskan bahwa pabrikannya tidak ingin dipaksa mengeluarkan biaya besar untuk merancang mesin dari awal lagi.
"Menurut saya kita harus memprioritaskan stabilitas," katanya kepada Motorsport.com. "Itu yang menjadi landasan untuk segala hal, terutama di Formula 1, yang iklimnya sungguh kompetitif dan mahal.
"Saya pikir selama ini kita cukup meremehkan keuntungan dari sebuah stabilitas. Untuk para pabrikan, begitu juga untuk para tim, dan aspek pertunjukkan dari olahraga ini. Karena kita semua ingin melihat aksi balapan yang ketat."
Selain itu team principal Red Bull, Christian Horner, juga mengungkapkan bahwa Honda ingin mempertahankan MGU-H, dan hal ini mendapat dukungan dari skuat minuman berenergi tersebut.
"Pada akhirnya FIA dan pemegang hak komersial [Liberty Media] harus mengambil keputusan terbaik untuk olahraga ini
"Sepertinya tidak ada pabrikan baru yang akan bergabung ke sini. Jadi saya pikir ini bergantung pada FIA dan Liberty untuk memutuskannya, apa yang mereka inginkan?"
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments