Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

F1 ingin ubah posisi kamera TV pada 2019

Agar mobil Formula 1 bisa terlihat lebih dramatis di siaran televisi, muncul rencana untuk mengubah posisi kamera dan cara pengambilan gambar.

Sebastian Vettel, Ferrari SF71H and cameraman

Mark Sutton / Motorsport Images

Akibat sudut pengambilan gambar yang kurang baik, mobil-mobil F1 terkadang terlihat pelan di siaran televisi meski aslinya sedang digeber dalam kecepatan tinggi. Isu ini yang rencananya bakal diperbaiki F1 pada musim 2019.

"Ada rencana besar di 2019 untuk memperlihatkan kecepatan dan kelincahan mobil-mobil F1 yang sesungguhnya," ungkap kepala divisi TV dan media F1, Dean Locke, kepada Motorsport.com.

"Kami ingin memikirkan ulang posisi semua kamera. Karena jika Anda melihat langsung dari tribun, mobil-mobil terlihat luar biasa bukan?

"Sudut kamera atau lensa, bisa sedikit menipu, jadinya seolah-olah mobil melaju tidak sekencang seperti aslinya dan terlihat kurang dramatis.

"Jadi kami ingin mencari cara atau trik baru. Selama ini kami selalu handal dalam melakukan trik whip-pans ketika mobil melaju dalam kecepatan tinggi dan tampilannya menjadi dramatis.

"Tahun lalu ada beberapa trek, Jepang contohnya, di mana kami mampu membuat mobil terlihat sangat bagus."

Baca Juga:

F1 juga masih berupaya meningkatkan kualitas suara mesin dalam siaran TV. Sejak era turbohibrida diperkenalkan pada 2014, penonton mengeluhkan suara mobil F1 yang tidak sebising seperti dulu kala.

"Audio telah berubah dramatis. Kami bekerja keras untuk menangkap suara dari dalam dan sekitar mobil. Mesin Honda misalnya, tahun lalu benar-benar terdengar sangat bagus. Jadi soal suara, saya pikir kami sudah melakukan yang terbaik." paparnya.

Dengan bantuan dari mitra mereka, Amazon Web Services, F1 juga berencana menyajikan grafis strategi tim kepada para penonton televisi.

"Kami melakukan banyak hal dengan AWS dan kemampuan 'machine learning' yang mereka miliki. Ini membantu kami menjelaskan strategi balapan seperti undercut/overcut," terang Locke.

"Kemudian pertanyaan seputar strategi pit stop: Mengapa mereka pit, mengapa mereka tidak pit? Selama ini kita hanya bisa berharap tim komentator punya pengetahuan yang cukup untuk menjelaskan hal tersebut.

"Untuk kawasan Inggris Raya, itu mungkin tidak menjadi masalah, tapi bagaimana dengan 90 penyiar dan 200 kawasan lainnya. Jadi alangkah baiknya jika kita punya grafis yang bisa memberi penjelasan dengan benar," tuturnya.

Ross Brawn, direktur olahraga F1, memperlihatkan grafis baru untuk siaran F1 2019
Cameraman
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Red Bull akan beri Gasly waktu adaptasi
Artikel berikutnya Ricciardo perbesar peluang menang Renault di 2020

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia