Renault lega terbebas dari permintaan aneh-aneh Red Bull
Renault yakin program Formula 1 mereka akan semakin terfokus setelah terbebas dari "permintaan aneh-aneh" mantan mitra mereka, Red Bull.
Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images
Kemitraan Red Bull-Renault akhirnya akan berakhir usai musim ini. Skuat minuman berenergi tersebut akan beralih ke pabrikan mesin asal Jepang, Honda.
Bos Renault Sport F1, Cyril Abiteboul, mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya harus bekerja keras menyesuaikan mesin dengan kebutuhan aerodinamika dari Red Bull.
Selain itu, dalam proses pengembangan mesin, Renault juga diharuskan menggelar tes khusus untuk Red Bull. Hal ini karena Red Bull memiliki pemasok bahan bakar yang berbeda dari tim pabrikan Renault, dan tim pelanggan Renault lainnya, McLaren.
"Ketika kami harus mencari titik kompromi antara kebutuhan McLaren, tim pabrikan kami sendiri, dan Red Bull, terkadang itu membuat kami kehilangan banyak waktu dan juga membuat kami kebingungan," ungkap Abiteboul kepada Motorsport.com.
"Kami [dan Red Bull] sebenarnya sudah tahu cara agar hubungan kerja ini bisa berjalan sangat baik. Proses kerjanya sudah disusun secara matang, begitu juga dengan komunikasinya.
"Tapi di sisi lain, Red Bull adalah tim yang besar, dan mereka memiliki ekspektasi dan tuntutan yang tinggi.
"Jadi terkadang hal itu membuat kami harus mengeluarkan usaha ekstra, mencari titik kompromi antara permintaan mereka dan permintaan tim di Enstone yang pastinya lebih kami pentingkan. Terutama hal-hal yang berkaitan dengan pengintegrasian mesin dan sasis.
"Kami sering kali harus menghabiskan waktu dan energi untuk menangani permintaan dari mereka, yang terkadang bisa terdengar aneh.
"[Berakhirnya kemitraan dengan Red Bull] akan memungkinkan kami untuk fokus. Jadi itu yang akan jadi perubahan terbesarnya."
Berkat desainer kondang, Andrian Newey, Red Bull terkenal memiliki salah satu sasis terkuat di F1 dalam hampir 10 tahun terakhir ini.
Menurut Abiteboul, proyek aerodinamika Red Bull adalah yang menjadi pemicu permintaan aneh tersebut. Tapi dengan berpisahnya Red Bull, ia berkata bahwa Renault "tidak perlu mengkhawatirkan hal ini lagi".
Ikuti Motorsport.com di:
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments