Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Renault lega terbebas dari permintaan aneh-aneh Red Bull

Renault yakin program Formula 1 mereka akan semakin terfokus setelah terbebas dari "permintaan aneh-aneh" mantan mitra mereka, Red Bull.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB14

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Kemitraan Red Bull-Renault akhirnya akan berakhir usai musim ini. Skuat minuman berenergi tersebut akan beralih ke pabrikan mesin asal Jepang, Honda.

Bos Renault Sport F1, Cyril Abiteboul, mengungkapkan bahwa selama ini pihaknya harus bekerja keras menyesuaikan mesin dengan kebutuhan aerodinamika dari Red Bull.

Baca Juga:

Selain itu, dalam proses pengembangan mesin, Renault juga diharuskan menggelar tes khusus untuk Red Bull. Hal ini karena Red Bull memiliki pemasok bahan bakar yang berbeda dari tim pabrikan Renault, dan tim pelanggan Renault lainnya, McLaren.

"Ketika kami harus mencari titik kompromi antara kebutuhan McLaren, tim pabrikan kami sendiri, dan Red Bull, terkadang itu membuat kami kehilangan banyak waktu dan juga membuat kami kebingungan," ungkap Abiteboul kepada Motorsport.com.

"Kami [dan Red Bull] sebenarnya sudah tahu cara agar hubungan kerja ini bisa berjalan sangat baik. Proses kerjanya sudah disusun secara matang, begitu juga dengan komunikasinya.

"Tapi di sisi lain, Red Bull adalah tim yang besar, dan mereka memiliki ekspektasi dan tuntutan yang tinggi.

"Jadi terkadang hal itu membuat kami harus mengeluarkan usaha ekstra, mencari titik kompromi antara permintaan mereka dan permintaan tim di Enstone yang pastinya lebih kami pentingkan. Terutama hal-hal yang berkaitan dengan pengintegrasian mesin dan sasis.

"Kami sering kali harus menghabiskan waktu dan energi untuk menangani permintaan dari mereka, yang terkadang bisa terdengar aneh.

"[Berakhirnya kemitraan dengan Red Bull] akan memungkinkan kami untuk fokus. Jadi itu yang akan jadi perubahan terbesarnya."

Berkat desainer kondang, Andrian Newey, Red Bull terkenal memiliki salah satu sasis terkuat di F1 dalam hampir 10 tahun terakhir ini.

Menurut Abiteboul, proyek aerodinamika Red Bull adalah yang menjadi pemicu permintaan aneh tersebut. Tapi dengan berpisahnya Red Bull, ia berkata bahwa Renault "tidak perlu mengkhawatirkan hal ini lagi".

Christian Horner, Red Bull Racing Team Principal, Dr Helmut Marko, Red Bull Motorsport Consultant, Cyril Abiteboul, Renault Sport F1 Managing Director
Max Verstappen, Red Bull Racing RB14
Cyril Abiteboul, Renault Sport F1 Managing Director
Max Verstappen, Red Bull Racing RB14
Christian Horner, Red Bull Racing Team Principal, Cyril Abiteboul, Renault Sport F1 Managing Director
Nico Hulkenberg, Renault Sport F1 Team R.S. 18
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14
Max Verstappen, Red Bull Racing RB14
Max Verstappen, Red Bull Racing RB14
Carlos Sainz Jr., Renault Sport F1 Team R.S. 18
10

Ikuti Motorsport.com di:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari akan bawa lantai baru untuk GP Inggris Raya
Artikel berikutnya F1 gelar sayembara berhadiah Rp 719 juta untuk fans

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia