Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Renault rekrut Budkowski sebagai direktur eksekutif

Tim Formula 1 Renault telah mengkonfirmasi bergabungnya mantan kepala departemen pengembangan Formula 1, Marcin Budkowski, sebagai direktur eksekutif.

Marcin Budkowski, FIA Technical Chief at Formula One World Championship

Foto oleh: Sutton Images

Budkowski, yang sedang menjalani masa gardening leave selama tiga bulan setelah meninggalkan badan yang mengatur F1 bulan lalu, akan bergabung dengan Renault pada awal musim 2018 sebagai direktur eksekutif.

Renault menyebutkan Budkowski akan bertangung jawab dalam segala aktivitas yang terkait dengan pengembangan dan produksi sasis mobil F1 mereka.

Bos Renault, Cyril Abiteboul mengatakan: "Ada banyak perubahan positif dbeberapa bulan terakhir di Renault Sport Racing dengan expansi yang dipercepat di Enstone, restrukturisasi penempatan mesin kami dari Viry dengan memasok mesin untuk dua tim top musim 2018. Tiga gelar [konstruktor] berturut-turut dalam kejuaraan Formula E yang semakin kompetitif, dan kategori balap lainnya, serta datangnya mitra stratergis baru.

"Semua ini terjadi dalam konteks di mana musim [kompetisi] lebih lama dan intens. Jelas bahwa struktur manajemen Renault Sport Racing perlu diperkuat.

"Misi Marcin [Budkowski] adalah melanjutkan penguatan di Enstone untuk memungkinkan Renault bergabung dalam barisan tim teratas F1 pada 2020, dengan mengandalkan personil yang telah terbukti seperti Bob Bell, Nick Chester, dan Rob White.

"Kedatangan Marcin adalah berita bagus, dan bukti lebih lanjut dari determinasi kami untuk mencapai tujuan kami."

Dengan perannya di FIA yang membuatnya memiliki akses istimewa pada informasi teknis, membuat tim lain melayangkan komplain pada FIA, karena informasi tersebut dapat membantu Renault.

Tercatat enam tim Formula 1, yaitu Mercedes, Ferrari, Red Bull, McLaren, Williams, dan Force India, mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait masalah ini dengan melayangkan surat pada presiden FIA, Jean Todt dan CEO F1 Chase Carey, akhir pekan lalu di Malaysia.

Sebagai catatan, gardening leave adalah suatu kondisi di mana seorang pekerja yang dibayar oleh suatu badan atau perusahaan untuk tidak melakukan pekerjaan apapun untuk periode tertentu. Biasanya hal ini diterapkan pada seorang pegawai yang pindah ke perusahaan lain yang terkait langsung dengan perusahaan sebelumnya, atau sedang berada dalam masa investigasi.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya F1 siapkan teknologi biometrik di sarung tangan mulai 2018
Artikel berikutnya FP3 GP Jepang: Mercedes memimpin, Bottas dan Raikkonen kecelakaan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia