Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kubica bantah mengemudi dengan satu tangan

Robert Kubica membantah kabar bahwa ia mengemudikan mobil Formula 1 hanya dengan satu tangan.

Robert Kubica, Williams FW40

Robert Kubica, Williams FW40

Sutton Images

Robert Kubica, Williams FW40

Pembalap asal Polandia itu masih merajut ambisinya untuk melakukan 'comeback' di Formula 1 setelah enam tahun absen akibat cedera serius dari kecelakaan reli pada 2010.

Bersama tim Williams, Kubica menyelesaikan tes Pirelli di urutan ketujuh dengan catatan waktu 1 menit 39,485 detik, 0,4 detik lebih cepat dari raihan Sergey Sirotkin yang juga menjajal mobil FW40.

Namun raihan terbaik Kubica dicetak saat memakai kompon baru hypersoft, sementara Sirotkin memakai kompon soft.

Sempat muncul kabar yang menyebutkan bahwa pemenang GP Kanada 2008 itu kesulitan menggunakan tangan dan lengan bagian kanannya. Tapi Kubica membantah hal tersebut.

"Ada orang yang berkata bahwa saya mengemudikan mobil dengan satu tangan. Tidak, saya tidak mengemudi dengan satu tangan," ucap Kubica. "Saya pikir sungguh mustahil untuk mengemudikan mobil Formula 1 hanya dengan satu tangan.

“"Tapi memang gerakan saya ada yang terbatas, jadi tubuh saya harus mengkompensasi hal tersebut. Kita adalah manusia, dan otak kita digunakan untuk membantu tubuh mengatasi keterbatasan itu. Ini normal di kehidupan sehari-hari.

"Hal inilah yang saya pikir saya sudah menguasainya."

Kubica telah menjalani program latihan yang intensif demi mengembalikan kebugarannya dan memenuhi tuntutan fisik mobil generasi terbaru F1.

"Secara fisik, saya pikir saya telah pekerjaan yang sangat bagus dalam enam bulan terakhir," tambahnya. "Tidak mudah memang. Jadi saya tidak hanya menghabiskan waktu terbaring di tempat tidur.

"Mungkin secara fisik, saya juga dalam kondisi terbaik saya, jauh lebih baik ketimbang saat saya masih membalap di 2010. Jadi saya masih termotivasi dan tubuh saya bereaksi secara bagus.

"Jelas saya harus memulai dari awal karena mobil Formula 1 telah berubah banyak sejak tujuh tahun yang lalu. Jadi seperti harus memulai dari nol.

"Tapi pengalaman yang telah saya dapatkan di Formula 1 sangat membantu saya untuk mempercepat proses pembelajaran."

Robert Kubica, Williams

Robert Kubica, Williams

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Robert Kubica, Williams
Robert Kubica, Williams FW40

Robert Kubica, Williams FW40

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Robert Kubica, Williams FW40
Robert Kubica, Williams FW40

Robert Kubica, Williams FW40

Foto oleh: Sutton Images

Robert Kubica, Williams FW40
Robert Kubica, Williams

Robert Kubica, Williams

Foto oleh: Sutton Images

Robert Kubica, Williams
Robert Kubica, Williams FW40

Robert Kubica, Williams FW40

Foto oleh: Sutton Images

Robert Kubica, Williams FW40
Robert Kubica, Williams FW40

Robert Kubica, Williams FW40

Foto oleh: Sutton Images

Robert Kubica, Williams FW40
Robert Kubica, Williams FW40

Robert Kubica, Williams FW40

Foto oleh: Sutton Images

Robert Kubica, Williams FW40
Fans cheer Robert Kubica, Williams FW40

Fans cheer Robert Kubica, Williams FW40

Foto oleh: Sutton Images

Robert Kubica, Williams FW40
Robert Kubica, Williams FW40

Robert Kubica, Williams FW40

Foto oleh: Sutton Images

Robert Kubica, Williams FW40
Robert Kubica, Williams FW40

Robert Kubica, Williams FW40

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Robert Kubica, Williams FW40
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes F1 Abu Dhabi: Vettel teratas, Kubica ketujuh
Artikel berikutnya Dilema Hamilton soal masa depannya di F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia