Konsultan balap Red Bull, Helmut Marko, menuntut Renault mesin yang "kencang dan reliabel" menyusul tersingkirnya Daniel Ricciardo usai lap pertama GP Bahrain.
Berdasarkan laju simulasi balapan pada sesi latihan, Red Bull yakin mereka punya peluang untuk meraih kemenangan di Bahrain.
Tapi masalah pada sistem penyimpanan energi telah lebih dulu menyingkirkan Ricciardo pada lap kedua. Hanya beberapa detik sebelumnya, Max Verstappen bersenggolan dengan Lewis Hamilton, yang memicu kerusakan differential dan pada akhirnya juga ikut tersingkir.
"Masalahnya, ini bukan yang kali pertama kerusakan seperti ini terjadi pada [mobil] Ricciardo," kata Marko kepada Motorsport.com.
"Apa yang bisa Anda lakukan ketika masalah teknis memaksa Anda berhenti total?
"Sementara Max kurang beruntung, dia mendapat benturan yang keras. Akibatnya, roda dan differential pada mobil dia rusak.
"Pertama, kami harus memperbaiki performa saat kualifikasi, tapi kami juga butuh mesin yang kencang dan reliabel."
Jika sistem penyimpanan energi pada mobil Ricciardo tidak bisa diperbaiki, maka pembalap Australia itu akan memakai komponen yang kedua untuk GP Tiongkok dan selangkah lebih dekat dengan ganjaran penalti grid – karena setiap pembalap hanya diperbolehkan memakai dua sistem penyimpanan energi dalam satu musim.
Ikuti Motorsport.com di:

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W09, Max Verstappen, Red Bull Racing RB14 Tag Heuer
