Sainz berharap F1 hilangkan DRS karena bahaya
Carlos Sainz berharap Formula 1 menghilangkan DRS menyusul kecelakaan mengerikan yang dialami Marcus Ericsson pada latihan GP Italia.

Sayap DRS pada mobil Sauber milik Ericsson masih dalam kondisi terbuka meski sudah mengerem menjelang tikungan pertama Monza pada sesi FP2, Jumat (31/8).
Akibatnya ia kehilangan kendali dalam kecepatan tinggi dan menabrak pagar pembatas di sebelah kiri lintasan yang sempat membuatnya terguling di udara sebelum akhirnya berhenti.
Baca Juga:
Motorsport.com kemudian menemui Sainz dan meminta pendapatnya soal insiden yang dialami pembalap asal Swedia tersebut.
"Saya senang dia baik-baik saja," kata Sainz yang kemudian berkomentar soal konsekuensi besar ketika DRS bermasalah.
"DRS adalah perangkat artifisial, dan juga benda yang berbahaya. Jika gagal menutup, maka arah mobil bisa berubah begitu saja," tambahnya.
"Jadi saya sedang berpikir apakah aksi salip-menyalip di Formula 1 nantinya bisa dilakukan tanpa bantuan DRS.
"Untuk saat ini kami masih membutuhkan DRS karena tanpanya aksi salip-menyalip nyaris mustahil untuk dilakukan. Tapi mudah-mudahan mereka bisa mengembangkan formula tanpa memerlukan DRS."

Artikel sebelumnya
Force India benarkan Stroll lakukan 'seat fitting'
Artikel berikutnya
Bos baru Ferrari: Belum ada keputusan terkait Raikkonen

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Pembalap | Carlos Sainz Jr. |
Penulis | Scott Mitchell |