Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Sauber telah selamat dari "bencana" 2017 - Ericsson

Menurut Marcus Ericsson, Sauber telah berhasil menyelamatkan diri dari "bencana" musim Formula 1 2017

Marcus Ericsson, Sauber C36, Pascal Wehrlein, Sauber C36

Marcus Ericsson, Sauber C36, Pascal Wehrlein, Sauber C36

Sam Bloxham / Motorsport Images

Marcus Ericsson, Sauber C36, Pascal Wehrlein, Sauber C36

Meski tahun ini Sauber lebih sering menjalani balapan di barisan paling belakang, dan gagal mendulang poin lagi sejak GP Azerbaijan, tim asal Swiss tersebut berhasil memangkas jarak ketertinggalan mereka dengan tim-tim papan tengah di penghujung musim.

Sauber menggunakan mesin Ferrari 2016 pada musim 2017. Tapi untuk musim depan, mereka akan ditenagai mesin Ferrari dengan spesifikasi terbaru, dan juga dukungan dari Alfa Romeo.

Hasil kerja keras Sauber pada pengembangan sasis untuk menutupi kekurangan tenaga mesin mendapat apresiasi dari Ericsson.

"Sejujurnya, tim memang tidak memiliki banyak pilihan. Mereka terpaksa memakai unit mesin lama karena berbagai alasan," jelasnya.

"Mungkin mereka berharap perbedaannya tidak terlalu besar. Tapi sejak pertama kali saya mendengar kabar Sauber menggunakan mesin lama, saya langsung tahu bahwa itu bukanlah hal yang baik.

"Semua orang sudah melihat apa yang terjadi pada Toro Rosso [yang memakai mesin Ferrari lama pada 2016], jadi itu tidak mengherankan.

"Kita berusaha berpikir secara positif, dan memfokuskan pada aspek sasis. Kami sudah melakukannya, tapi tetap saja kekurangan besar itu masih ada.

"Kendati demikian, saya cukup terkesan dengan hasil kerja tim dan cara mereka untuk terus mendorong dan menjaga proses pengembangan mobil.

"Setelah jeda musim panas, situasinya benar-benar seperti bencana. Kami tertinggal jauh dari mobil yang berada di depan kami, lebih dari satu detik per lap.

"Benar-benar buruk, dan mungkin lebih mudah bagi kami untuk menyerah begitu saja dan mengalihkan pikiran ke tahun depan.

"Tapi mereka tetap bekerja keras, terus mengembangkan dan membawa komponen-komponen baru ke sirkuit. Dan pada tiga atau empat balapan terakhir, kami sebenarnya bisa kembali bertarung dengan mobil-mobil lain selama kualifikasi dan balapan.

"Itu adalah hal yang luar biasa, dan membuktikan bahwa tim ini menyimpan banyak kualitas, baik saat di sirkuit atau di pabrik."

Marcus Ericsson, Sauber

Marcus Ericsson, Sauber

Foto oleh: Sutton Images

Marcus Ericsson, Sauber C36

Marcus Ericsson, Sauber C36

Foto oleh: Sutton Images

Alfa Romeo Sauber logo

Alfa Romeo Sauber logo

Foto oleh: Sauber

Marcus Ericsson, Charles Leclerc, Sauber

Marcus Ericsson, Charles Leclerc, Sauber

Foto oleh: Sauber F1 Team

Marcus Ericsson, Sauber C36

Marcus Ericsson, Sauber C36

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Marcus Ericsson, Sauber C36

Marcus Ericsson, Sauber C36

Foto oleh: Sutton Images

Marcus Ericsson, Sauber C36

Marcus Ericsson, Sauber C36

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Marcus Ericsson, Sauber C36

Marcus Ericsson, Sauber C36

Foto oleh: Sutton Images

Marcus Ericsson, Sauber

Marcus Ericsson, Sauber

Foto oleh: Sutton Images

Marcus Ericsson and Charles Leclerc, Sauber, Jean Todt, President, FIA, Chase Carey, CEO and Chairma

Marcus Ericsson and Charles Leclerc, Sauber, Jean Todt, President, FIA, Chase Carey, CEO and Chairma

10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ericsson: Pertarungan dengan Wehrlein berjalan "sangat seimbang"
Artikel berikutnya FP1 GP Perancis: Hamilton tercepat, mobil Ericsson terbakar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia