Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Sebelum wafat, Marchionne optimistis dengan masa depan F1

Dalam sebuah jamuan makan malam Juni lalu, mantan bos Ferrari, Sergio Marchionne, berkata kepada presiden FIA, Jean Todt, bahwa ia merasa positif dengan masa depan Formula 1.

Sergio Marchionne,, Ferrari President and CEO of Fiat Chrysler Automobiles

Foto oleh: XPB Images

Mendiang Marchionne terkenal beberapa kali mempertanyakan visi dan misi Liberty Media untuk F1. Pria asal Italia itu bahkan sempat mengancam akan mencabut keikutsertaan Ferrari dari balap grand prix jika merasa tidak diuntungkan dengan aturan baru.

Baca Juga:

Namun hanya beberapa hari sebelum wafat, diketahui sikap Marchionne melunak. Hal ini diungkapkan oleh Todt setelah keduanya bertemu di sebuah acara makan malam yang juga dihadiri bos F1, Chase Carey.

"Pada tangga 28 Juni, kami makan malam di kantor saya di Jenewa. Dia [Marchionne], Chase Carey, dan saya berbincang membahas masa depan F1," ungkap Todt.

"Kemudian pada tanggal 29, ia mengirimi saya sebuah pesan singkat bahwa ia mengapresiasi pertemuan tersebut dan ia merasa yakin 'kami akan mengambil langkah positif untuk olahraga ini'. Saya ingat betul kedua tanggal tersebut, tapi saya kurang yakin kapan ia masuk rumah sakit."

Marchionne meninggal dunia pada bulan Juli setelah komplikasi yang muncul pascaoperasi.

"Awalnya acara makan malam ini dijadwalkan pada hari Minggu setelah GP Austria. Tapi ia mengirim pesan bahwa ia tidak bisa hadir dan bertanya apakah bisa digelar lebih awal? Jadi kami mengubah tanggalnya menjadi 28 Juni. Lalu tragedi terjadi."

Jean Todt, Presiden FIA
Sergio Marchionne, CEO FIAT, Louis Camilleri, Chairman Philip Morris
Sergio Marchionne, CEO FIAT
Piero Lardi Ferrari, Wakil Presiden Ferrari, Sergio Marchionne, CEO FIAT
Aksi start
Aksi start
Aksi start
Sebastian Vettel, Ferrari SF71H
Sebastian Vettel, Ferrari SF71H
Aksi penonton meluber ke trek
10


Tidak hanya berdampak pada F1 dan Ferrari, wafatnya Marchionne juga menjadi tragedi pribadi bagi Todt.

"Sangat kehilangan," tambah Todt tentang wafatnya Marchionne. "Tidak hanya kontribusinya untuk industri, tapi semangat dan gaya kepemimpinannya. Buat saya dia memiliki kepribadian yang luar biasa.

Ketika masih menjabat sebagai team principal Ferrari, Todt mengaku mengenal dengan baik Marchionne.

"Kami berdua tidak selalu setuju. Tapi saya sungguh menghormati dia, dan jujur saja menurut saya ini lebih penting ketimbang masa depan Formula 1 atau semacamnya. Karena dia sudah berumur 66 tahun. Buat saya kehidupan adalah kehidupan, apapun itu, jadi itu sangat menyedihkan."

CEO baru Ferrari, Louis Camilleri, telah memberi indikasi akan mengambil pendekatan yang lebih halus selama proses negosiasi dengan F1. Todt yakin kesepakatan akan segera dan Ferrari tetap setia di ajang jet darat.

"Ia [Camilleri] adalah orang yang sangat cerdas," ucap Todt. "Ia menyukai motorsport, dan sudah jelas memiliki gaya yang berbeda. Tapi dia hebat dan juga pebisnis yang sangat berbakat.

"Ia orangnya terus terang, jadi saya yakin, seperti yang diinginkan FOM, FIA, dan saya berharap juga seperti yang diinginkan Ferrari, kami akan melakukan pekerjaan yang baik. Saya sangat optimistis."

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Eksklusif: Leclerc dan FIA bicara pentingnya halo di Formula 1
Artikel berikutnya RESMI: Leclerc gantikan Raikkonen di Ferrari untuk F1 2019

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia