F1 ciptakan simulator untuk tes formasi grid baru
Sempat mempertimbangkan Esport sebagai tempat uji coba, Formula 1 akhirnya memilih menciptakan simulator khusus untuk mengetes formasi grid baru.

Pat Symonds, mantan direktur teknis tim juara dunia F1, kini memimpin grup kerja yang bertugas untuk membuat balapan Grand Prix menjadi lebih seru.
Tahun lalu Symonds mengungkapkan, Formula 1 sedang mengevaluasi kemungkinan perubahan formasi grid. Dalam rencana awal, ide itu akan diuji coba terlebih dahulu di dunia virtual atau Esport.
Namun, berbicara di atas panggung Autosport International Show 2019 pekan lalu, Symonds berujar timnya akhirnya memutuskan menciptakan simulator khusus dengan teknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan.
"Kami ingin mengambil keputusan yang didasari dengan bukti," ucap Symonds. "Selama ini grid disusun dalam formasi satu per satu, masing-masing terpisahkan dengan jarak delapan meter.
"Kami bertanya pada diri kami sendiri, apa yang akan terjadi jika jarak setiap mobil kami buat lebih dekat, seperti bersebelahan. Mungkin tidak berjajar empat atau tiga seperti dulu, tapi dua per dua.
"Ketika Anda ingin menyimulasikan skenario seperti itu, tapi Anda hanya menganggapnya sebagai masalah fisika biasa, maka jawaban yang didapat akan kurang berarti, misal: Jika Anda menempatkan mobil lebih dekat satu sama lain saat start, maka mereka juga akan tiba di tikungan pertama dengan jarak yang lebih dekat.
"Itu bukan jawaban yang kami cari. Yang kami ingin cari adalah apa yang sebenarnya akan terjadi. Jadi kami memutuskan membuat sebuah simulator yang menggunakan kecerdasan buatan, tapi kami juga melibatkan seorang manusia," paparnya.

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Foto oleh: Joe Portlock / Motorsport Images

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Foto oleh: Sutton Images

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images

Artikel sebelumnya
Mick Schumacher bakal tes F1 Ferrari pada 2019?
Artikel berikutnya
Giovinazzi: Jangan bandingkan saya dengan Leclerc

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Penulis | Scott Mitchell |