F1 siapkan teknologi biometrik di sarung tangan mulai 2018
Formula 1 berencana memperkenalkan teknologi biometrik di sarung tangan guna mendapatkan informasi fisik pembalap secara terkini di setiap insiden kecelakaan.
Sergio Perez, Sahara Force India VJM10 Alpinestars glove
Sutton Images
Teknologi baru yang menggunakan sensor setebal 3 mm ini akan terpasang di setiap sarung tangan pembalap mulai musim F1 2018.
Untuk fase awal, sensor ini akan digunakan untuk memonitor detak jantung pembalap dan kadar oksigen dalam darah. Tapi ke depannya, teknologi ini bisa berkembang untuk memonitor suhu badan, dan jumlah pernapasan.
Pembalap-pembalap Mercedes, Ferrari, dan Red Bull telah melakukan uji coba sensor ini selama gelaran GP Hongaria pada akhir Juli lalu. Dan dalam waktu dekat ini, FIA akan mengambil keputusan soal penempatan sensor di sarung tangan.
Dr. Ian Roberts dari Utusan Delegasi Medis FIA mengatakan: "Kami tahu bahwa pemonitoran fisik seseorang menjadi hal yang penting dalam sebuah penanganan medis.
"Pembalap yang terlibat dalam kecelakaan pun juga tidak ada bedanya. Kami mempunyai keinginan untuk segera memonitor dan memeriksa mereka secepatnya. Tapi peralatan yang kami gunakan saat ini relatif masih kurang praktis, dan hanya bisa digunakan setelah insiden terjadi.
"Ada juga suatu saat di mana pembalap tidak bisa langsung kami periksa. Jadi jika kami tidak bisa melihat mereka atau tidak benar-benar berada di samping mereka, maka informasi yang kami terima sungguh terbatas."
Roberts menilai bahwa data yang bisa diambil dari sensor akan sangat berguna terutama saat insiden seperti yang dialami Carlos Sainz pada sesi latihan GP Rusia 2015 – di mana ia sempat terjebak di bawah tumpukan dinding pembatas TecPro, dan cukup sulit untuk dilakukan pemeriksaan (foto bawah).
"Pemonitoran secara akurat bisa dibilang mustahil kecuali jika kami bisa berada di tempat kejadian. Dan tentunya kami tidak bisa melakukan itu sebelum tumpukan dinding dipindahkan," tambahnya.
"Jika kami bisa langsung segera memonitor, maka kami bisa membuat rencana penyelamatan yang lebih matang dari biasanya.
"Dengan teknologi baru ini, begitu pembalap mengalami kecelakaan, maka kami bisa segera menerima data fisik dan biometrik. Jadi pemblap tersebut bisa mendapat pemonitoran yang berlanjut sejak titik nol [kecelakaan] hingga dibawa ke pusat medis."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments