Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Ticktum kandidat pengganti Hartley di Toro Rosso 2019?

Penantang titel Formula 3 Eropa, Dan Ticktum, sedang dipertimbangkan untuk menjadi pengganti Brendon Hartley di kursi balap Toro Rosso pada Formula 1 2019.

Race winner Dan Ticktum, Motopark Dallara F317 - Volkswagen

Race winner Dan Ticktum, Motopark Dallara F317 - Volkswagen

FIA F3 / Suer

Tahun lalu Ticktum berhasil keluar sebagai pemenang salah satu balapan paling bergengsi di ajang open-wheel junior, yakni Macau Grand Prix. Ia kini menempati posisi kedua di klasemen F3 Eropa, hanya tertinggal satu poin saja di belakang Marcus Armstrong.

Mengaku terkesan dengan kecepatannya, konsultan balap Red Bull, Helmut Marko, menyebut nama Ticktum sebagai pembalap yang berpotensi berduet dengan Pierre Gasly untuk F1 2019.

"Di [ronde F3] Norisring, seorang pembalap menabraknya dari belakang, dan ia harus dibawa ke rumah sakit. Tapi ia ngotot ingin tampil [untuk balapan kedua] dan berhasil keluar sebagai pemenang!" ujar Marko kepada Motorsport.com.

"Dia kencang, terkadang gila, tapi kencang. Jadi dia cocok dengan kami. Ia hanya tertinggal satu poin di klasemen, padahal dia dua kali mengalami masalah teknis.

"Kami sedang mencari pembalap paling kencang. Jika itu karakternya [gila], maka ya sudah. Tapi bukan berarti seorang pembalap harus gila untuk bisa bergabung dengan kami.

"Jadi kami perlu menormalkan Ticktum sedikit."

Brendon Hartley, Toro Rosso STR13

Brendon Hartley, Toro Rosso STR13

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Dan Ticktum, Motopark Dallara F317 - Volkswagen

Dan Ticktum, Motopark Dallara F317 - Volkswagen

Foto oleh: FIA F3 / Suer

Dan Ticktum, Motopark Dallara F317 - Volkswagen

Dan Ticktum, Motopark Dallara F317 - Volkswagen

Foto oleh: FIA F3 / Suer

Brendon Hartley, Toro Rosso

Brendon Hartley, Toro Rosso

Foto oleh: Andrew Hone / Motorsport Images

Dan Ticktum, Motopark Dallara F317 - Volkswagen

Dan Ticktum, Motopark Dallara F317 - Volkswagen

Foto oleh: FIA F3 / Suer

Race winner Dan Ticktum, Motopark Dallara F317 - Volkswagen

Race winner Dan Ticktum, Motopark Dallara F317 - Volkswagen

Foto oleh: FIA F3 / Suer

Dan Ticktum, Motopark with VEB, Dallara Volkswagen

Dan Ticktum, Motopark with VEB, Dallara Volkswagen

Foto oleh: Alexander Trienitz

Dan Ticktum, Motopark with VEB, Dallara Volkswagen

Dan Ticktum, Motopark with VEB, Dallara Volkswagen

Foto oleh: Alexander Trienitz

Dan Ticktum, Motopark with VEB, Dallara Volkswagen

Dan Ticktum, Motopark with VEB, Dallara Volkswagen

Foto oleh: Alexander Trienitz

Dan Ticktum, Motopark with VEB, Dallara Volkswagen

Dan Ticktum, Motopark with VEB, Dallara Volkswagen

Foto oleh: Alexander Trienitz

10

 

Ticktum sempat terkena larangan balapan selama dua tahun pada 2015. Ia mendapat hukuman tersebut setelah memicu kecelakaan di tengah-tengah periode Safety Car pada balapan Formula MSA di Silverstone. Meskipun demikian, Red Bull tetap menaruh kepercayaan mereka pada pembalap berusia 19 tahun itu.

Superlicence akan menjadi halangan terbesar Ticktum untuk bisa membalap di F1 2019. Ia harus memenuhi syarat 40 poin superlicence yang diakumulasikan sepanjang tiga musim balap terakhir.

Setelah berkompetisi di Formula MSA, ia meraih dua poin tapi ini akan kadaluwarsa di akhir musim ini. Sementara perjuangannya di Formula Renault Eurocup dan setengah musim di GP3 2017 tidak membuahkan poin superlicence.

Jika Ticktum memenangi gelar F3 Eropa, maka ia akan mengoleksi 30 poin. Sejak aturan superlicence diperkenalkan pada 2014, tidak ada pembalap yang mendapat pengecualian.

Tapi setiap tahunnya FIA kerap meninjau ulang alokasi poin yang diberikan tiap kompetisi balap. Jadi masih ada harapan untuk Ticktum jika misalnya, poin superlicence F3 Eropa ditambah atau Macau Grand Prix menjadi salah satu balapan yang juga mendapat poin superlicence.

Di sisi lain, Honda juga telah mengutarakan keinginan mereka mengirimkan pembalap Jepang untuk bergabung dengan tim junior Red Bull.

Nirei Fukuzumi dan Tadasuke Makino adalah pembalap binaaan pabrikan Jepang tersebut. Namun untuk saat ini, keduanya belum memenuhi atau bahkan mendekati syarat poin superlicence FIA.

Marko berkata bahwa Red Bull akan membantu Honda mengembangkan pembalap junior mereka, tapi ia tidak yakin akan ada yang siap setidaknya untuk "dua tahun ke depan".

Ikuti Motorsport.com di:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya FP2 GP Inggris: Vettel ungguli Hamilton, Verstappen kecelakaan
Artikel berikutnya Hamilton: Zona DRS baru di Silverstone berbahaya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia