Presiden FIA tegaskan F1 tak akan beralih ke elektrik
Ada sejumlah pihak menyarankan Formula 1 beralih sepenuhnya ke tenaga elektrik di masa mendatang. Tapi presiden FIA, Jean Todt, menyebutnya sebagai hal yang "tak masuk akal".
Foto oleh: Manuel Goria / Motorsport Images
Meningkatnya pamor Formula E, baik dari fans dan pabrikan, membuat sejumlah pihak berkata bahwa F1 seharusnya mulai mempertimbangkan ikut beralih ke tenaga elektrik agar tetap relevan dengan teknologi mobil jalanan.
Namun FE ternyata memegang hak eksklusif dengan FIA untuk menjadi satu-satunya ajang single-seater serba elektrik hingga akhir 2039. Todt tidak menganggap hal ini sebagai masalah karena menurutnya F1 memang tidak direncanakan meniru konsep eletrik yang ada di FE.
"Benar kami punya kesepakatan eksklusif di single-seater dengan promotor FE untuk beberapa tahun lagi. Tapi omongan tentang Formula 1 akan beralih ke elektrik di masa depan adalah hal yang tidak masuk akal," ujar Todt.
"Itu tidak akan terjadi, karena memang tidak bisa. Di sini kita berbicara dua kategori balap yang benar-benar berbeda."
Jean Todt, Presiden FIA
Foto oleh: Jerry Andre / Sutton Images
Todt kemudian menjelaskan lebih lanjut mengapa FE dan F1 harus dianggap sebagai dua kategori balap yang berbeda.
"FE tidak punya performa yang ada di F1," pungkas Todt. "Untuk saat ini salah satu alasan mengapa FE dihelat di tengah kota adalah karena FE tidak akan bisa menarik minat penonton jika balapan berlangsung di sirkuit seperti Monza. Sekali lagi kita berbicara dua kategori balap yang berbeda.
"Benar-benar menyesatkan jika kita membandingkan FE dan F1. F1 merupakan kategori balap yang sudah mapan. Sementara FE, seperti yang sudah saya katakan berkali-kali, bisa dibilang adalah bayi dari FIA, jadi masih banyak yang harus dipelajari. Tapi meskipun begitu, FE berkembang dengan sangat baik.
"Kami memulainya empat tahun yang lalu, dan selama ini kami membutuhkan dua mobil untuk menyelesaikan balapan berdurasi 45 menit. Di akhir tahun ini, kami akan bisa membalap hanya dengan satu mobil.
"Jadi itu menunjukkan bahwa motorsport bisa menjadi sebuah laboratorium, bukan hanya pertunjukkan. Tapi membandingkan dua kategori tersebut hanya akan membuang-buang waktu saja."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments