Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Toro Rosso balas tudingan Renault tentang mesin

Scuderia Toro Rosso membalas tudingan Renault yang menyebutkan masalah mesin yang dialami tim asal Faenza itu disebabkan oleh kesalahan mereka sendiri.

The car of Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12 stopped on track in FP1

Foto oleh: Sutton Images

The car of Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12 stopped on track in FP1

Toro Rosso mengalami rentetan masalah pada beberapa balapan terakhir, kedua pembalap mereka, Pierre Gasly dan Brendon Hartley, mendapatkan penalti grid di Brazil, dan lalu mengalami masalah tambahan pada awal FP1.

Berbicara pada Motorsport.com, Kamis lalu, bos Renault Sport F1, Cyril Abiteboul mengungkapkan "Kami sedikit khawatir dengan bagaimana mesin kami dioperasikan dalam mobil Toro Rosso," ia juga menambahkan "tidak ada yang kebetulan dalam olahraga ini."

Menanggapi tanggapan Renault, STR bersikeras masalah tersebut tidak ada hubungannya dengan cara pemasangan atau bagaimana tim mengoperasikan mesin mereka.

"Sangat mengejutkan bagi kami mendengar pernyataan Cyril Abiteboul yang berbicara kepada media bahwa masalah unit mesin yang diderita Toro Rosso disebabkan oleh tim – dan menurutnya karena cara unit mesin dioperasikan pada sasis STR12," ungkap pernyataan resmi dari STR.

"Kami ingin menjelaskan bahwa semua masalah MGU-H dan shaft yang akhir-akhir ini dialami Toro Rosso tidak terkait dengan bagaimana tim mengoperasikan, atau bagaimana unit mesin terintegrasi di sasis.

"Tidak ada yang berubah atau diubah pada instalasi ini sepanjang musim 2017, selain pendinginan pada pertengahan musim.

"Sejak libur musim panas, Toro Rosso mengalami masalah unit mesin terus-menerus, dan menghasilkan penalti grid yang mengorbankan poin dan posisi di klasemen konstruktor."

Tim menggarisbawahi fakta bahwa mereka dipaksa untuk menggunakan kembali komponen lama akibat kekurangan suku cadang baru sebagai masalah besar yang menyebabkan situasi ini.

"Salah satu penyebab utama masalah ini yang kami lihat adalah kurangnya suku cadang yang baru.

"Dalam kasus Toro Rosso, tim terus-menerus harus melakukan penggantian komponen dari satu unit mesin ke lainnya sepanjang akhir pekan. Dan sering kali dipaksa untuk menggunakan rakitan [mesin] spesifikasi lama.

"Balapan terakhir di Meksiko, hanya ada dua dari enam [mobil bermesin Renault] yang menyelesaikan balapan, yang merupakan bukti buruknya ketahanan [mesin Renault]."

Toro Rosso juga menambahkan saat ini Renault sedang bertarung dengan mereka untuk posisi enam di klasemen konstruktor. Saat ini, tim asal Faenza tersebut unggul lima poin.

"Kami tidak boleh lupa mereka bertarung dengan Toro Rosso untuk posisi yang lebih baik di klasemen konstruktor.

"Seperti yang diungkapkan oleh [Cyril] Abiteboul, situasi ini bukanlah kebetulan, tapi ini tentu bukan karena mobil STR."

Cyril Abiteboul, Renault Sport F1 Managing Director
Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR12
Christian Horner, Red Bull Racing Team Principal and Cyril Abiteboul, Renault Sport F1 Managing Dire
Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12 with engine failure in FP1
Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12
Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12
Scuderia Toro Rosso mechanics in the pits
Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR12
8

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya FP3 GP Brasil: Bottas unggul 0,003 detik di depan Hamilton
Artikel berikutnya GP Brasil: Kalahkan Vettel, Bottas sabet pole

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia