Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Analisis

Toro Rosso-Honda manfaatkan wawasan LMP1 di F1 2018

Pengalaman Brendon Hartley di World Endurance Championship bersama Porsche dinilai telah membawa wawasan yang "unik dan segar" untuk tim Formula 1 Toro Rosso.

Brendon Hartley, Toro Rosso STR13 Honda

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Brendon Hartley, Toro Rosso STR13 Honda

Di ajang balap ketahanan Hartley membalap dengan Porsche 919 Hybrid LMP1 pada 2014-2017, dan merengkuh dua gelar juara dunia bersama tim pabrikan Jerman tersebut.

Meski teknologi hibrida yang saat ini diadopsi mesin F1 berbeda dengan yang ada pada mobil LMP1 Porsche, Hartley dinilai telah membawa sejumlah ide baru mengenai cara penggunaan energi listrik dan pengelolaan bahan bakar dan ban.

"Yang bagus dari kedatangan Brendon adalah dia punya pendekatan berbeda mengenai hal-hal tertentu," ungkap direktur teknis Toro Rosso, James Key.

“Cara dia menghemat bahan bakar, menjaga performa ban, dan menggunakan energi, benar-benar menjadi hal baru buat kami. Itu tidak akan terjadi tanpa kedatangan dia, atau dengan pembalap single-seater biasa.

“Teknologinya memang jauh berbeda, jadi tidak ada transfer teknologi. Tapi ini lebih tentang proses dan pendekatan dalam mengelolanya.

"Menurut saya ini bagus buat Honda, tapi juga untuk keseluruhan tim karena dia membawa wawasan yang segar dan unik."

#2 Porsche Team Porsche 919 Hybrid: Timo Bernhard, Earl Bamber, Brendon Hartley
Porsche Team Porsche 919 Hybrid

Foto oleh: JEP / LAT Images

Hartley yakin dia menyimpan keunggulan terutama dalam hal mengoptimalkan efisiensi bahan bakar.

"Saya pikir ini bisa menjadi keuntungan karena saya sudah terbiasa mengemudi seefisien mungkin, dan di sana [WEC] bahan bakar sangat terbatas," ucap Hartley kepada Motorsport.com.

"Tentu saja ini menjadi hal yang berharga, dan semua pengalaman adalah pengalaman yang baik."

Kendati demikian, Hartley mengungkapkan ia memiliki pengaruh yang lebih sedikit di F1 ketimbang saat mengemudikan mobil LMP1. Pembalap asal Selandia Baru itu menilai sistem hibrida yang dimiliki Porsche 919 lebih rumit karena merupakan mobil four-wheel-drive (4WD, penggerak empat roda).

"Pengaruh saya lebih sedikit di F1, karena bukan mobil four-wheel-drive," terang Hartley.

"Dengan mobil 4WD dan mesin listrik yang menggerakkan as roda depan, sementara mesin pembakaran hanya mengendalikan bagian belakang, maka pembalap punya pengaruh besar agar semua ini bekerja dengan mulus."

Ikuti Motorsport.com di:

Brendon Hartley, Toro Rosso
Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR13 and Pierre Gasly, Scuderia Toro Rosso STR13
Brendon Hartley, Toro Rosso STR13 Honda
Brendon Hartley, Toro Rosso, on the grid
Brendon Hartley, Toro Rosso STR13 Honda, Pierre Gasly, Toro Rosso STR13 Honda
The Toro Rosso team prepare the car of Brendon Hartley, Toro Rosso STR13 Honda, on the grid
Brendon Hartley, Scuderia Toro Rosso STR13
Brendon Hartley, Toro Rosso
Brendon Hartley, Toro Rosso STR13 Honda
Engineers and the car  Brendon Hartley, Toro Rosso STR13 Honda, in the garage
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gasly: Toro Rosso mesti selidiki hilangnya performa di Tiongkok
Artikel berikutnya Hartley: Salah satu "benturan terkeras" sepanjang karier

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia