Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Tumpul saat balapan, Haas justru takjub

Bos tim Haas, Gunther Steiner, mengatakan dirinya justru takjub ketika timnya kesulitan saat balapan GP Bahrain.

Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19, leads Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing C38, and Daniel Ricciardo, Renault R.S.19

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Setelah tampil kuat saat kualifikasi, dengan Kevin Magnussen mengisi grid keenam, Haas berhasrat menambah pundi-pundi poin mereka pada balapan GP Bahrain pekan lalu.

Namun, Magnussen kesulitan memanaskan bannya dan akibatnya ia melorot ke bawah hingga akhirnya hanya bisa finis di urutan ke-13.

Sementara rekan setimnya, Romain Grosjean, lebih sial lagi lantaran sudah mengakhiri balapannya di awal akibat bersenggolan dengan Lance Stroll di tikungan kedua.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi, jadi seharusnya saya merasa lebih kecewa lagi," tutur Steiner. "Tapi saya justru tidak kecewa, karena saya hanya... saya hanya merasa takjub.

"Karena setelah perfoma yang kuat saat kualifikasi, tapi berakhir dengan hasil seperti ini usai balapan, saya tidak tahu bagaimana bisa pace kami hilang begitu saja semalaman. Aneh sekali.

"Di sisi lain, tidak ada tim yang menyalip kami di klasemen, jadi setidaknya kita tahu 'kerusakannya' tidak terlalu parah. Bukan berarti saya senang dengan kerusakan itu, tapi setidaknya kerusakannya tidak terlalu parah."

Steiner berkata, Haas kini juga harus mencari penyebab mengapa kecepatan puncak mereka tidak sebagus para rival.

"Menurut saya, kecepatan kami di trek lurus juga tidak terlalu bagus," terangnya. "Tapi ini selalu sulit.

"Dengan kecepatan di trek lurus, Anda harus melakukan analisis. Dalam pengamatan pertama, saya punya pandangan yang sama seperti Kevin bahwa kami cukup lambat.

"Tapi harus diteliti lebih lanjut, karena ada DRS, jadi kami harus mengetahui benar-benar siapa yang punya DRS, siapa yang tidak punya DRS, dan juga kapan kami menyalip, kapan kami di belakang.

"Anda harus mendapat angka yang benar sebelum bisa mengambil kesimpulan. Tapi saya tidak yakin kami adalah yang tercepat di trek lurus."

Laporan tambahan oleh Khodr Rawi

Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19, Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing C38
Pierre Gasly, Red Bull Racing RB15, Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19, Alexander Albon, Toro Rosso STR14
Romain Grosjean, Haas F1 Team VF-19
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
Kevin Magnussen, Haas F1 Team VF-19
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tes F1, Schumacher lampaui ekspektasinya sendiri
Artikel berikutnya Awal bagus, Norris bisa bernapas lega

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia