Verstappen: Lebih baik mesin saya meledak
Max Verstappen lebih menginginkan mesinnya meledak setelah terungkap mesin Renault pada mobilnya menyala kembali di garasi usai GP Belgia.







Verstappen tersingkir dari balapan GP Belgia setelah sensor mendeteksi meningkatnya tekanan di dalam silinder keempat yang membuat mesin pada mobilnya mati. Pembalap muda asal Belanda itu semakin kesal saat mengetahui mobilnya menyala kembali di garasi.
"Karena mesin kami pernah meledak di awal musim, mereka memasang semacam setelan khusus untuk keselamatan," ucap Verstappen.
"Ketika mesin melewati batas keselamatan tersebut, mesin tidak akan bekerja lagi. Jadi saat mobil dibawa kembali ke dalam garasi, mencopot lalu memasangnya kembali, mesinnya bisa bekerja lagi.
"Mereka ingin bermain aman, berusaha agar mesin tidak meledak. Tapi saya justru ingin seperti itu [mesin meledak], ketimbang mesin mati [karena sensor] lalu menyala saat dinyalakan kembali."
Masa depan Red Bull
Setelah gagal finis untuk yang keenam kalinya di musim ini, Verstappen kembali menegaskan bahwa ia semakin frustrasi bersama Red Bull.
"Saya telah berbicara dengan Helmut [Marko, konsultan Red Bull] bahwa saya sedang tidak senang," ucapnya.
"Ketika kita menandatangani kontrak bersama Red Bull, maka kita ingin sebuah paket juara. Untuk saat ini, kami belum memiliki itu. Saya sudah memberi tahu mereka bahwa saya tidak senang. sama setiap kali saya gagal finis di balapan-balapan sebelumnya.
"Tapi ini justru semakin buruk. Saya tahu masalah ini tidak datang dari Red Bull, tapi tetap kita harus selalu bergantung pada keseluruhan paket."

Artikel sebelumnya
Analisis: McLaren selangkah lagi ceraikan Honda
Artikel berikutnya
Ocon-Perez rekonsiliasi, janji tak ulangi insiden Spa

Tentang artikel ini
Kejuaraan | Formula 1 |
Event | GP Belgia |
Lokasi | Spa-Francorchamps |
Pembalap | Max Verstappen |
Tim | Red Bull Racing |
Penulis | Jonathan Noble |