Bertemu Bos FIA, Michael Andretti Optimistis Bisa ke F1
Setelah berbicara dengan presiden Federasi Otomotif Internasional (FIA), Mohammed Ben Sulayem, di sela Grand Prix Miami, Michael Andretti optimistis bahwa timnya bisa masuk ke Formula 1.
Andretti Autosport sudah memiliki wakil di IndyCar, Indy Lights, Formula E serta Supercars. Sang pemilik ingin melebarkan sayap ke F1. Mereka sudah merintis jalan menuju kancah balap mobil premier.
Tim Amerika Serikat tersebut melakukan pendekatan terhadap Alfa Romeo untuk mengakuisisi slot mereka. Namun, upaya mereka seolah menemui jalan buntu setelah pinangan ditolak.
Putra legenda F1 Mario Andretti itu tak peduli ketika beberapa tim, yang sudah eksis, menolak hadirnya kompetitor baru. Ia pun melobi FIA untuk mendapat dukungan.
Andretti mengungkapkan respons positif Ben Sulayem selepas bertemu di Miami.
“Saya kira dia mendukung, tapi ada proses besar yang harus dilalui dan semua itu. Dia mengatakan dia mendukung proses. Masih ada jalan panjang yang mesti dilaui. Namun, menyenangkan kalau Mohammed suka dengan apa yang kami presentasikan,” tuturnya.
“Saya tidak mau mengatakan banyak, mereka tidak mau bicara terlalu banyak tentang itu. Namun, sejauh ini positif.”
Panjangnya jenjang birokrasi membuat Andretti harus sabar menunggu jawaban. Ia sudah menggodok rencana termasuk menyiapkan fasilitas F1 di Indianapolis dan akan membangun di Inggris.
“Kami membelanjakan uang untuk mendapat bola bergulir, karena kami merasa semoga mendapatkannya. Kami mengambil risiko, tapi kami pikir itu sesuai dengan risiko,” ucapnya.
“Karena kami telah mendapat bola bergulir. Jadi kami merekrut orang-orang dan berpikir seperti itu.”
Kalau mau tampil di F1, Andretti harus bayar 200 juta dolar (sekitar Rp2,9 triliun) sesuai Perjanjian Concorde untuk melindungi tim yang sudah ada.
Prinsipal Mercedes, Toto Wolff, menegaskan kalau tim baru mesti mendemonstrasikan apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kompetisi. Sebaliknya, bos Haas, Gunther Steiner, menilai cukup 10 tim di grid F1.
Andretti menanggapi penolakan, “10 tim bukan jumlah yang tepat. Jika Anda berpikir tentang itu, mereka dapat Perjanjian Concorde datang pada 2025. Sekarang, Red Bull punya dua tim.
“Mereka mengatakan akan mundur, sekarang Anda punya 16 mobil. Anda tidak bisa balapan dengan 16 mobil.
“Anda dapat memiliki balapan dengan 18 mobil. Bagi saya, itu memberi mereka lebih banyak pengaruh dengan memiliki tim tambahan.
“Saya kira jutaan orang menerimanya. Hanya saja, bukan orang yang tepat saat ini.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.