Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Biaya tinggi, Ford masih enggan kembali ke Formula 1

Biaya Formula 1 yang dianggap masih terlalu tinggi membuat pabrikan asal Amerika Serikat, Ford, belum tertarik untuk kembali ikut serta di ajang balap tersebut.

Jordan transporter

Jordan Grand Prix

Lewis Hamilton, Mercedes AMG F1 W07 Hybrid leads at the start of the race
Jolyon Palmer, Renault Sport F1 Team RS16 at the start of the race
Dave Pericak dari Ford
Team Jordan celebrate belated Brazilian GP victory of Giancarlo Fisichella, Jordan Headquarters, Sil
Giorgio Pantano, Jordan
Pembalap Chip Ganassi Racing Ford GTLM untuk IMSA dan Le Mans: Dirk Müller, Joey Hand, Richard Westb
#66 Ford Performance Chip Ganassi Racing Ford GT: Joey Hand, Dirk Müller, Sébastien Bourdais

Di bawah perjanjian yang disetujui oleh FIA dan pabrikan-pabrikan mobil yang saat ini terlibat di Formula 1 – Mercedes, Renault, Ferrari, dan Honda, formula unit mesin v6 turbo hibrida yang saat ini digunakan di F1 akan tetap berlaku hingga tahun 2020. Melewati tahun tersebut, pembahasan formula mesin selanjutnya akan kembali dibuka.

Keputusan akan diambil terkait pengambilan opsi melanjutkan formula yang sama seperti saat ini atau mencari konsep yang serba baru. Meski peluang adanya perubahan formula mesin di tahun 2021, Ford mengaku tidak melihat adanya keuntungan kembali ke F1 mengingat biaya yang masih mereka anggap terlalu tinggi.

Direktur Ford Perfomance – divisi balap Ford, Dave Pericak, berbicara kepada Motorsport.com: “Kami belum terlalu tertarik kembali ke F1. Tidak dalam waktu dekat ini.

“Formula 1 masih terlalu mahal. Jika Anda melihat ajang balap yang kami ikuti saat ini, mereka memiliki tujuan yang relevan dengan apa yang kami ingin raih. Kami ingin mengonversikan peralatan, teknologi, dan usaha balap kami ke dalam mobil-mobil jalanan kami. Semua ajang balap yang kami ikuti saat ini memungkinkan kami untuk melakukan hal itu.”

Ford terakhir kali terlibat di F1 saat mereka bekerja sama dengan Jordan pada tahun 2003 hingga 2004. Di rentang tahun itu, mereka sempat terkenal berkat kemenangan mengejutkan yang diraih oleh Giancarlo Fisichella di GP Brasil 2003.

Relevansi mobil jalanan

Pekan lalu, Pericak juga membantah rumor yang menyebutkan Ford akan ikut serta di IndyCar. Ia menganggap Ford lebih memilih ikut serta di ajang balap yang memiliki relevansi dengan mobil jalanan seperti GT, supercar, WRC, dan World Rallycross.

“Kami menggunakan jam terbang kami di trek untuk meningkatkan teknologi kami, dan membawa itu semua ke dalam mobil jalanan kami,” ujarnya. “Semuanya bekerja dengan baik, tidak hanya di GT, tapi juga di kategori lain.

“Ketika kami bisa memanfaatkan program [balap] kami dan meningkatkan mutu merek Ford dan menjelaskan keunggulan Ford yang sebenarnya – kekuatan teknis kami, hal seperti itu benar-benar berharga.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari incar solusi piston inovatif berkat cetakan 3D
Artikel berikutnya Vandoorne: Saya tidak ingin hanya terfokus pada Alonso

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia