Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Binotto Buka Kesempatan Schumacher Isi Slot Ferrari

Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, membuka peluang untuk Mick Schumacher bergabung dengan tim Kuda Jingkrak di masa mendatang.

Mick Schumacher, Ferrari SF71H

Mick Schumacher, Ferrari SF71H

Federico Basile / Motorsport Images

Sejak awal namanya masuk dalam Akademi Pembalap Ferrari (FDA), Schumacher digadang-gadang akan mengikuti jejak ayahnya, Michael.

Prestasinya moncer berkat upaya sendiri tanpa embel-embel nama besar ayahnya. Hanya butuh dua musim baginya menjadi juara di Formula 3, periode yang sama dibutuhkan untuk merebut titel Formula 2.

Raihan tersebut membuatnya dianggap layak naik kasta ke Formula 1 musim mendatang. Alfa Romeo yang bisa disebut sebagai tim satelit, masih mau menggunakan jasa Kimi Raikkonen dan Antonio Giovinazzi.

Haas, klien Ferrari yang menjalankan program peremajaan bersedia menampung Schumacher dan menduetkannya dengan sesama pembalap F2, Nikita Mazepin.

Tak sedikit yang menganggap tim Amerika Serikat tersebut hanya batu loncatan sebelum mengisi kursi Ferrari.

Binotto tak gamblang menjawab komentar tersebut. Ia memastikan akan ada audisi yang bisa diikuti pilot muda Jerman itu.

“Mick Schumacher merupakan salah satu pembalap Haas musim 2021 dan ini merupakan sebuah kesempatan bagus untuk kami. Kami akan menunjukkan seberapa bagus kerja sama ini,” ucapnya.

“Mick adalah bagian dari FDA dan program itu bukan hanya untuk mempersiapkan para pembalap untuk berkarier di Formula 1, tapi lebih dari itu untuk mengembangkan para pembalap sehingga suatu hari nanti siap berada di kursi Ferrari, dalam mobil merah.”

Baca Juga:

Sebagai tim dengan kualifikasi tinggi dan didukung oleh pabrikan besar, tentu Ferrari mesti melakukan seleksi ketat.

Apalagi beberapa tahun terakhir, mereka mengalami penurunan performa. Jadi butuh pembalap yang mumpuni mengangkat prestasi.

“Ketika Anda beranjak dari Formula 2 ke Formula 1, Anda seharusnya tidak naik ke mobil merah (Ferrari) secepatnya. Itu membutuhkan banyak tanggung jawab, di mana tidak bagus bagi seseorang tanpa pengalaman,” Binotto melanjutkan.

“Sungguh bagus kami punya tim klien dan partner yang dapat diandalkan, di mana sangat penting bagi perkembangan pembalap kami.”

Schumacher telah membuktikan kualitasnya dalam tes privat di Fiorano, akhir Januari lalu. Ia bahkan mampu mendekati catatan waktu terbaik Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr, duo pembalap Ferrari musim depan.

Selain pemuda 21 tahun tersebut, Ferrari memberi kesempatan uji coba kepada anggota FDA lain, seperti Callum Ilott, Robert Shwartzman dan Marcus Armstrong.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kiat Rahasia Tsunoda Buka Pintu ke Formula 1
Artikel berikutnya Aerodinamika Tetap Memainkan Peran Besar di F1 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia