Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mattia Binotto Emban Pekerjaan yang Bukan Bidangnya

Mantan Direktur Olahraga Ferrari Cesare Fiorio turut angkat bicara tentang situasi pabrikan Maranello di F1 saat ini. Ia juga menyinggung kemungkinan Mattia Binotto tidak nyaman sebagai prinsipal tim.

Mattia Binotto, Team Principal, Ferrari

Foto oleh: ACM / Philippe Magoni

Scuderia Ferrari telah berulang kali melakukan kesalahan dalam Formula 1 2022. Tentu saja ini membuat mereka banjir kritik. Meski banyak pihak ingin melihat restrukturisasi dalam tim, Mattia Binotto tetap memimpin sebagai prinsipal.

Menurut Cesare Fiorio, eks direktur olahraga Ferrari, sikap tersebut mungkin ada hubungannya dengan sang prinsipal yang menyadari bahwa pekerjaan memimpin Tim Kuda Jingkrak bukanlah untuknya.   

Binotto gabung dengan Ferrari pada usia 26 tahun, setelah lulus sebagai insinyur mesin dari Politecnico di Lausanne, Swiss. Kemudian ia menyelesaikan gelar master bidang teknik otomotif di Modena.

Pria kelahiran 3 November 1969 tersebut memegang posisi sebagai insinyur mesin dengan departemen penguji Ferrari hingga 2003 sebelum masuk ke tim balap pada tahun berikutnya.

Di sana, Mattia Binotto ditunjuk sebagai kepala operasi departemen mesin pada 2009. Lalu menjabat kepala powertrain sebelum akhirnya menjadi direktur teknik Ferrari tahun 2016.

Baca Juga:

Awal Januari 2019, Binotto diberi posisi prinsipal tim menggantikan Maurizio Arrivabene, sebuah jabatan yang diakuinya dalam wawancara dengan Sky Sports tidak pernah diimpikannya.  

Dengan situasi Ferrari saat ini, Cesare Fiorio menggambarkan Mattia Binotto sebagai seorang teknisi hebat yang harus mempelajari pekerjaan yang sebenarnya tidak cocok untuknya.

Tetapi ia masih yakin Binotto bisa membalikkan keadaan dan percaya pria 56 tahun itu dapat menjawab keraguan publik karena telah membawa Ferrari mampu bertarung dan memenangi balapan pada 2022.

“Dia insinyur hebat yang sekarang punya pekerjaan lain. Jelas bahwa masih ada sesuatu untuk diperbaiki dan itu adalah tugasnya untuk dilakukan,” kata Fiorio kepada La Gazzetta dello Sport.   

“Sekarang tergantung kepadanya untuk memastikan Ferrari mendapatkan kembali kesuksesan seperti di awal musim,” direktur olahraga Tim Kuda Jingkrak era 1989-1991 itu menambahkan.

Carlos Sainz, Ferrari F1-75, Charles Leclerc, Ferrari F1-75

Carlos Sainz, Ferrari F1-75, Charles Leclerc, Ferrari F1-75

Foto oleh: Ferrari

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya McLaren Jelaskan Penyebab Perbedaan Kecepatan Kualifikasi dan Balap
Artikel berikutnya Gagal Finis Hancurkan Musim Sergio Perez

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia