Binotto: Ferrari Tidak Boleh Ulangi Hasil Buruk

Skuad Kuda Jingkrak telah meluncurkan mobil, yang diharapkan dapat mengembalikan kejayaan setelah musim terburuk dalam 40 tahun terakhir di balap jet darat pada 2020 lalu.

Binotto mengatakan, SF21 kini lebih efisien dan mesin baru lebih bertenaga di lintasan lurus, yang merupakan salah satu kelemahan terbesar Ferrari.

Tim yang bermarkas di Maranello, Italia itu juga memfokuskan perombakan desain mobil, terutama pada bagian belakang mobil demi upaya mencari performa maksimal.

“Tahun lalu adalah kekecewaan besar. Kami tahu, kami tidak boleh mengulangi hasil yang buruk seperti itu lagi,” ujar Binotto dikutip dari BBC Sport.

“Kami tahu, kami harus tampil lebih baik pada 2021.”

Ferrari menempati peringkat keenam klasemen akhir konstruktor, dengan hasil terbaik finis kedua di seri pembuka Grand Prix Austria.

Binotto kemudian mengatakan, timnya tidak mungkin membuat perubahan besar pada mobil selama musim berjalan, karena fokus ke perubahan aturan teknis utama yang akan datang pada 2022.

“Saya yakin mobil kami lebih baik dari tahun lalu. Kami harus realistis. Jarak dengan mobil terbaik sangat penting dan bukan sesuatu yang bisa kami pulihkan dalam satu musim dingin,” tuturnya.

“Fokus kami selama 2021 adalah mengembangkan mobil 2022. Itu akan jadi target utama sehingga kami tidak akan menghabiskan banyak waktu untuk mobil 2021 sepanjang musim ini.

“Selalu ada keseimbangan. Namun, 2022 adalah perubahan besar sehingga ada jumlah minimum latihan dan desain yang perlu dikembangkan agar sebagian besar upaya akan ada di sana.”

Selain power unit baru yang diklaim lebih bertenaga di lintasan lurus, Ferrari bakal menurunkan duet pembalap anyar.

Carlos Sainz Jr digaet dari McLaren, serta dijadikan tandem anyar Charles Leclerc. Pembalap Spanyol itu menggantikan Sebastian Vettel yang pindah ke Aston Martin.

Charles Leclerc, Ferrari, Carlos Sainz Jr., Ferrari, Mattia Binotto, Team Principal Ferrari

Foto oleh: Ferrari