Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mattia Binotto: Kecewa Gagal Menang Pertanda Ferrari Berprogres

Walau memborong dua podium, Ferrari tidak sepenuhnya puas dengan hasil GP Miami sebab mereka start dari front row dan menargetkan kemenangan, yang berhasil direbut rival utamanya, Red Bull Racing.

Mattia Binotto, Ferrari Team Principal, Charles Leclerc, Ferrari, Laurent Mekies, Ferrari Racing Director

Ferrari

Sebelum Grand Prix Miami, terakhir kali Scuderia Ferrari start dari dua posisi terdepan terjadi di Meksiko pada 2019. Sayangnya, pabrikan Maranello gagal mengonversinya menjadi kemenangan. Ketika itu pilot Mercedes Lewis Hamilton sukses mengklaim podium utama.

Akhir pekan lalu, seolah deja vu bagi Ferrari. Pembalap mereka, Charles Leclerc, kembali menyabet pole, dengan rekan satu timnya, Carlos Sainz Jr., mendampingi dari grid kedua. Sementara itu, di second row mengintai duet Red Bull: Max Verstappen dan Sergio Perez.    

Selepas start, Verstappen mampu menyalip Sainz setelah tikungan pertama dan pada lap kesembilan ia mengambil tempat terdepan dari Leclerc. Pilot Monako berusaha memulihkan posisinya, tetapi gagal.

Pada akhirnya, Ferrari harus mengakui keunggulan Verstappen dan terima hanya menempati urutan P2 untuk Leclerc dan P3 lewat Sainz. Hasil tersebut tak memenuhi ekspektasi tim yang ingin podium 1-2.

Baca Juga:

“Tentu saja, ketika Anda memulai dengan dua mobil di front row, Anda berharap untuk hasil yang lebih baik,” ujar Prinsipal Ferrari Mattia Binotto kepada F1 TV usai lomba di Miami International Autodrome.

“Kami kecewa, tak diragukan lagi, tetapi bukan hal buruk untuk tidak bahagia setelah hanya menempati posisi kedua atau ketiga. Itu artinya baik tim dan pembalap melakukan pekerjaan dengan baik karena ekspektasi meningkat, menunjukkan bahwa kami berprogres.”

Berdasarkan dua balapan akhir pekan sebelumnya, Red Bull sekarang tampak selangkah lebih maju dari Tim Kuda Jingkrak. Ini sebagian besar karena tim yang berbasis di Milton Keynes tersebut datang ke Imola (Grand Prix Italia) dengan paket pengembangan besar.  

Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Carlos Sainz, Ferrari F1-75, meninggalkan garasi

Charles Leclerc, Ferrari F1-75, Carlos Sainz, Ferrari F1-75, meninggalkan garasi

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Ferrari, di sisi lain, belum memperkenalkan upgrade, sebab mereka tak bisa melakukan pengembangan tanpa mempertimbangkan budget cap 140 juta dolar AS. Tetapi seperti dikatakan Binotto, Red Bull tidak bakal mempertahankan laju progresnya di sepanjang musim.

Ferrari berencana untuk memberikan pembaruan besar pertama mereka tahun ini di Barcelona (GP Spanyol) akhir pekan depan. Tim berharap itu akan mengubah gelombang persaingan dengan Red Bull.  

“Kami mengharapkan hal-hal yang kami lakukan dapat bekerja seperti yang diinginkan dan jika berhasil, kami bakal bisa mengimbangi Red Bull. Kami pastinya tidak memiliki bujet guna menghasilkan sesuatu yang baru setiap balapan,” tutur Binotto.

“Karena pembatasan anggaran (budget cap), kami harus berusaha untuk memfokuskan perbaikan agar bisa kami perkenalkan di waktu yang kami rasa tepat.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya F1: Lewis Hamilton Tolak Tentukan Strategi Lombanya Sendiri
Artikel berikutnya Esteban Ocon Lega Raih P8 GP Miami

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia