Binotto Santai Dikabarkan Akan Dilengserkan Ferrari
Mattia Binotto santai dengan masa depannya sebagai prinsipal Ferrari F1 walaupun muncul rumor kalau dia akan dilengserkan pada Januari.
Foto oleh: FIA Pool
Awal pekan ini, surat kabar Italia La Gazzetta dello Sport melaporkan bahwa Binotto akan meninggalkan Ferrari menjelang musim depan. Kemungkinan bos Alfa Romeo, Frederic Vasseur, sebagai pengganti.
Ferrari pun membantah rumor yang disebut tak berdasar. Menariknya, Charles Leclerc yang kerap dirugikan malah memujik kemajuan yang dicapai tim musim ini.
Binotto mengungkapkan dalam konferensi pers di F1 GP Abu Dhabi, Sabtu, bahwa dia berbicara dengan bos Ferrari John Elkann setelah laporan itu muncul. Diskusi itu mendorong dikeluarkannya pernyataan publik.
"Jelas ketika spekulasi ini muncul, saya mengobrol dengan pemimpin saya, John Elkann," kata Binotto.
"Kami berdiskusi secara terbuka, apa cara terbaik untuk melangkah maju. Kami memutuskan untuk merilis pernyataan mungkin adalah cara terbaik untuk mengakhiri spekulasi apa pun. Jelas ada spekulasi, sama sekali tanpa dasar."
Binotto menekankan pentingnya fokus pada tim dan balapan akhir pekan alih-alih memperhatikan rumor.
"Ini tentang Ferrari, dan yang lebih penting, tidak terganggu oleh mereka," tambahnya.
Binotto mengambil alih jabatan tim Ferrari pada awal musim 2019 setelah kepergian Maurizio Arrivabene.
Ferrari bangkit kembali dari musim 2020 yang menyedihkan, paling buruk dalam 40 tahun, dan musim tanpa kemenangan lainnya tahun berikutnya. Mereka menemukan dirinya dalam persaingan juara awal tahun ini, mencetak 1-2 dalam pembuka musim Bahrain.
Tetapi, performa Ferrari menurun pada paruh kedua musim ini sebaliknya Red Bull melonjak. Tim Maranello berada di tengah paceklik kemenangan selama empat bulan sejak Grand Prix Austria, Juli.
Ferrari began the year with a 1-2 in Bahrain, but its form has tailed off during the campaign
Photo by: Zak Mauger / Motorsport Images
Ditanya apakah dia bisa menegaskan akan menjadi bos tim Ferrari pada 2023, Binotto menjawab, "Jelas bukan saya yang memutuskan, tapi saya cukup santai.
"Alasan mengapa saya santai adalah karena saya selalu berdiskusi secara terbuka, jujur, dan konstruktif dengan bos saya, dengan pemimpin saya, tidak hanya untuk jangka pendek tetapi juga jangka menengah dan jangka panjang.
“Lebih dari itu, saya pikir jika saya melihat kembali musim ini, kami mengalami beberapa pasang surut. Hari ini kami tidak memiliki mobil tercepat di lintasan. Tapi, saya pikir kami mencapai tujuan utama yaitu kembali dan menjadi kompetitif, dan kami memahami mobil 2022."
Binotto sadar bahwa Ferrari masih perlu mengembangkan banyak hal. Mereka sudah membangun mobil 2023.
"Tim di pabrik sepenuhnya fokus pada 2023, mencoba untuk meningkatkannya," kata Binotto.
"Selain itu, saya pikir musim ini luar biasa dalam hal pole position, kecepatan kualifikasi. Meski tidak sebagus dalam hal kecepatan balapan, jadi kami perlu meningkatkan pace balapan lebih jauh lag. Kemudian strategi atau apa pun yang ada di sekitarnya akan lebih mudah jika Anda memiliki mobil yang kuat dalam balapan itu sendiri.
“Jadi ya, saya santai. Lebih dari itu, saya benar-benar fokus pada apa yang perlu kami lakukan dan berkonsentrasi dengan tim."
Mekanik Ferrari bawa hidung
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments