Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Binotto Ungkap Alasan Ferrari Tak Ganti Mesin di GP Qatar

Prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, mengungkapkan bahwa timnya tidak perlu mengganti mesin pada gelaran GP Qatar, walau tampil di bawah performa saat kualifikasi.

Mattia Binotto, Team Principal, Ferrari walks the track

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Ferrari berhasil memaksimalkan kesempatan yang mereka dapat di GP Qatar. Meski saat kualifikasi mereka keteteran, si Kuda Jingkrak sukses membawa pulang 10 poin.

Ya, pada sesi tersebut, Ferrari hanya menempatkan satu pembalapnya di Q3, yakni Carlos Sainz. Sementara, Charles Leclerc terhenti dalam putaran kualifikasi kedua, setelah pilot asal Monako tersebut mencatatkan waktu tercepat ke-13.

Namun, pada saat balapan, Sainz dan Leclerc tampil di luar dugaan, Mereka mampu menyuguhkan performa yang solid. Sampai pada akhirnya, keduanya finis di zona poin, sehingga makin memperlebar jarak dengan rival mereka di klasemen konstruktor, McLaren.

Melihat hal tersebut, prinsipal Ferrari, Mattia Binotto, mengatakan bahwa timnya ternyata tidak perlu mengganti mesin Leclerc usai kualifikasi.

Biasanya, tim-tim jet darat yang tampil kurang maksimal di sesi kualifikasi, akan langsung mengganti power unit jelang balapan. Tujuannya agar mendapatkan keuntungan dengan mesin baru.

Baca Juga:

"Tapi itu tidak terlalu berpengaruh ke performa kami," ungkap Binotto pada saat ditanya apakah Leclerc bisa meraih hasil lebih baik jika mengganti mesinnya.

"Kami membawa pembaruan pada segi hibrida di beberapa balapan yang lalu. Mesin kami tahan banting dan tidak ada yang salah dengan kekuatan power unit kami. Jadi, kami tidak memiliki alasan untuk menggantinya.

"Jika kami mengganti mesin, mungkin kami tidak bisa menyelesaikan balapan di posisi kedelapan. Itu tidak akan mungkin terjadi."

Seandainya Ferrari memutuskan untuk mengganti mesin Charles Leclerc di balapan GP Qatar, pekerjaan pembalap 24 tahun itu akan semakin berat saat perlombaan.

Sebagai konsekuensi, ia akan terkena penalti grid, dan kemungkinan besar start dari posisi paling buncit. Dengan adanya iring-iringan mobil yang ada di depannya pada pertengahan balapan, Leclerc bisa saja gagal finis di zona poin.

Charles Leclerc, Ferrari SF21

Charles Leclerc, Ferrari SF21

Foto oleh: Glenn Dunbar / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Direktur Balap F1 Jelaskan Sebab Lamanya Steward Ambil Keputusan
Artikel berikutnya Jost Capito Lihat Gelagat Serius Volkswagen Terjun ke F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia