Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Blunder kualifikasi Ferrari bikin Ricciardo optimistis

Pembalap Red Bull Formula 1, Daniel Ricciardo, mengungkapkan kegagalan Ferrari saat kualifikasi dengan ban ultrasoft membuatnya optimistis jelang balapan GP Singapura.

Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Upaya Ferrari di kualifikasi kedua dengan ban ultrasoft membuatnya sempat terdepan. Namun, Tim Kuda Jingkrak akhirnya memutuskan beralih ke hypersoft karena ancaman eliminasi grup.

Kimi Raikkonen telah memberi saran bahwa berganti ke kompon yang lebih keras tidak ada artinya. Sebastian Vettel juga yakin ia akan tembus ke Q3 dengan sekali lagi memakai ultrasoft. Ferrari menampiknya dengan alasan terlalu beresiko.

Ricciardo, start ketiga pada balapan Minggu, mengambil keberanian dari keputusan Ferrari untuk menghindari penggunaan hypersoft yang cepat aus.

Dengan kemampuan Red Bull RB14 untuk menjaga ban beraksi di lintasan lebih lama, pembalap Australia tersebut berharap beberapa rivalnya dipaksa masuk dua kali pit stop.

“Saya rasa periode long run kami akan bagus,” tutur Ricciardo. “Saya rasa kami bisa menjaga ban dengan baik.

“Tapi kalau pembalap lain juga melakukan satu kali stop, cukup susah untuk melakukan sesuatu, termasuk menyalip mereka kecuali ada kesalahan.

“Saya optimistis Ferrari sebenarnya ingin menjalani Q2 dengan ban ultra. Hal tersebut mungkin berarti mereka tidak mau start dengan ban hyper, jadi kemungkinan akan ada masalah.

“Semoga beberapa pembalap melakukan dua kali pit stop sehingga kami bisa memanfaatkan strategi single-stop.”

Mengingat sulitnya mendahului pembalap di trek jalanan Singapura, Ricciardo memperkirakan satu-satunya jalan memperbaiki posisi terletak pada strategi atau terulangnya kejadian pada 2015.

Ia menambahkan, “Pada kenyataannya, [kesempatan] menempel dan menyalip lawan sangatlah tipis. Hal paling mungkin adalah menghemat ban, lebih lama di lintasan dengan strategi pit stop satu kali.”

Meski pede dengan kemampuan Red Bull menjaga ban, Ricciardo mengakui strategi tersebut akan menyulitkan pembalap yang start dengan hypersoft.

Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing RB14
Daniel Ricciardo, Red Bull Racing
Brendon Hartley, Toro Rosso STR13
Charles Leclerc, Sauber C37 Ferrari
Fernando Alonso, McLaren MCL33, leaves the garage
10

Brendon Hartley, pembalap Toro Rosso, berkomentar, “Start dengan ban ultra dan soft akan lebih mudah. Tapi pembalap dengan hyper di awal akan mengalami kesulitan.”

Charles Leclerc, calon rookie Ferrari, mengatakan bahwa pit stop sekali akan rumit bagi mereka pengguna ban paling lunak saat start.

Fernando Alonso (McLaren) berpendapat balapan mereka bisa kacau dengan masuk ke pit terlalu awal dan semakin tertinggal dengan para kompetitor.

Laporan tambahan oleh Adam Cooper dan Erwin Jaeggi

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alonso: Start P11 posisi yang sempurna untuk balapan
Artikel berikutnya GP Singapura: Menang lagi, Hamilton makin mantap di puncak

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia