Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Panen Penalti, Bos Alpine Ingin Aturan Jatah Komponen Diperlonggar

Semua tim Formula 1 kebagian penalti grid musim ini karena penggunaan power unit dan komponennya yang melebihi batas. Fakta ini membuat Direktur Eksekutif Alpine F1, Marcin Budkowski, minta agar jatah mesin ditambah.

Marcin Budkowski, Executive Director, Alpine F1

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Berdasarkan Regulasi Olahraga Formula 1 2021, ditetapkan bahwa setiap pembalap punya jatah 3 mesin, 3 MGU-H (Motor Generator Units-Heat), 3 turbocharger, 2 penyimpan energi, 2 kontrol elektronik, 3 MGU-K (Motor Generator Units-Kinetic).

Mereka dapat penalti 10 grid setelah ganti elemen tambahan pertama kali. Pilot mundur lima posisi jika komponen dari jenis yang sama dipakai. Apabila penalti melebihi 15 grid, maka ia harus start dari posisi paling belakang.

Setelah era mesin hibrida turbo dimulai, Mercedes untuk pertama kalinya panen penalti. Tanda tanya seputar daya tahan mesin produksi mereka pun mengemuka. Apalagi jadwal musim ini dipangkas tinggal 19 balapan akibat pandemi Covid-19.

Pembalap pabrikan Lewis Hamilton mundur 10 grid karena menggunakan mesin keempat di GP Turki. Rekannya, Valtteri Bottas, lebih sial karena tiga kali mengambil penalti grid.

Tim klien seperti McLaren, Aston Martin dan Williams juga sudah mendapat sanksi serupa karena ganti mesin atau beberapa komponen power unit. Dalam tiga putaran akhir, ada 10 pilot yang diganjar penalti grid.

Baca Juga:

Menilik dari pengalaman musim ini, Budkowski ingin stok komponen ditambah musim depan. Apalagi kalender F1 2022 sebanyak 22, lebih banyak dari sebelumnya.

“Kalau kami punya empat dan tiga, bukannya tiga dan dua, kami akan melihat penalti lebih sedikit,” ucapnya dikutip dari PlanetF1.

“Sama halnya dengan orang mendesain mesin dan mengambil risiko lebih besar, apakah mereka harus memperkenalkan (mesin) kelima. Itu tidak pernah berakhir, Anda harus menarik garis di suatu tempat.

“Bisa dibilang empat dan tiga akan lebih beradaptasi pada musim ini, kami akan melihat penalti lebih sedikit. Tapi, debat ini perlu disampaikan pada Komisi F1 dan institusi sejenis di mana kita ingin menempatkan kursor.”

Budkowski menilai banyaknya penalti malah membuat balapan kurang menyenangkan. Ia ingin mencari solusi terbaik.

“Beberapa orang benci penalti grid. Saya belum pernah ketemu penggemar penalti,” mantan direktur teknik F1 itu menjelaskan.

“Sebagai orang yang pernah berada di sisi lain dari pagar FIA dan kemudian, bergabung dalam tim, saya mencari alternatif lebih baik daripada yang sekarang selama bertahun-tahun. Saya belum menemukannya, tapi bukan berarti tidak ada.”

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Lewis Hamilton, Mercedes W12

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Tiga Penalti di Meksiko

Kemungkinan akhir pekan nanti dalam GP Meksiko, ada tiga pembalap yang terancam dapat penalti grid.

Menurut Auto Motor und Sport, pilot Alpine, Esteban Ocon, ganti mesin baru. Langkah serupa juga bisa saja diambil Lando Norris (McLaren) serta Lance Stroll (Aston Martin).

Hamilton mungkin saja mengambil kesempatan menggunakan mesin kelima di Autodromo Hermanos Rodriguez, dengan konsekuensi dapat penalti.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jadwal Balapan Pekan Ini: Tiga Pembalap Indonesia Bertarung
Artikel berikutnya Ricciardo Yakin McLaren-Ferrari Akan Bertarung di Meksiko

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia