Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Bos Formula 1 bicara potensi bergabungnya tim baru

CEO Formula 1, Chase Carey, menjelaskan pentingnya pembatasan anggaran dalam meyakinkan calon-calon tim yang ingin bergabung ke F1.

The cars in Parc Ferme after the race

Foto oleh: Gareth Harford / Motorsport Images

F1 dan tim sepakat menerapkan batasan anggaran sebesar 175 juta dollar AS (setara Rp 2,5 triliun) yang akan berlaku mulai musim 2021, dengan beberapa pengecualian seperti gaji pembalap serta biaya perjalanan dan pemasaran tim.

Selain itu F1 juga akan merevisi sistem pendistribusian uang hadiah atau pendapatan untuk tim.

Carey mengungkapkan, beberapa pihak yang tertarik bergabung ke F1 menegaskan bahwa mereka hanya akan benar-benar terlibat jika kasta tertinggi motorsport itu bisa menyediakan model bisnis yang sehat.

"Tentu saja, salah satu tujuan adanya pembatasan anggaran adalah untuk menciptakan olahraga yang sehat [dari sisi bisnis]," ucap Carey dalam pembicaraan dengan para analis dari Wall Street.

"Kami sudah pernah bicara tentang tujuan kompetisi, tapi yang sama pentingnya adalah bagaimana kita bisa menyediakan model bisnis yang sehat dan positif, tidak hanya bagi tim-tim yang ada saat ini, tapi juga untuk tim-tim baru yang berpotensi gabung.

"Itu sudah kami terapkan dan kini kami sedang berdiskusi dengan beberapa calon tim yang punya potensi.

"Mereka melihat pembatasan angaran serta sistem pendistribusian pendapatan yang lebih seimbang sebagai fondasi dalam menciptakan sesuatu yang menurut mereka bisa menjadi kesempatan yang menarik."

Baca Juga:

Menurut Carey, tim-tim yang saat ini berkompetisi telah mendukung ide pembatasan anggaran meski awalnya sempat ada keraguan. Ia juga yakin bahwa F1 dan FIA bisa menerapkan aturan pembatasan anggaran secara efektif.

"Kami tidak akan melakukannya jika kami tidak yakin itu bisa ditegakkan. Semuanya bisa diawasi. Yang kita butuhkan adalah akses menuju informasi yang tepat, dan itu juga memerlukan disiplin serta ketegasan dari kami.

"Kami akan memanfaatkan musim 2020 sebagai masa uji coba, di mana tim akan berpartisipasi. Periode ini juga akan kami gunakan untuk mengatasi segala permasalahan yang mungkin muncul sebelum benar-benar diterapkan pada 2021."

Baca Juga:

Chase Carey, CEO Formula 1
Jean Todt, Presiden FIA, Chase Carey, CEO Formula 1
Chase Carey, CEO Formula 1
Chase Carey, CEO Formula 1, Sébastien Loeb, Legenda WRC
Sir Jackie Stewart, Chase Carey, CEO Formula 1
Chase Carey, CEO Formula 1, Helmut Marko, Red Bull Racing
6

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pendapatan Formula 1 alami peningkatan kecil
Artikel berikutnya Gasly tak tahu kenapa pelan di Hungaroring

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia