Dikecewakan Ferrari, Bos Haas Ungkap Alasan Tak Berpaling ke Mercedes
Haas F1 tetap setia menggunakan mesin Ferrari meski menunjukkan penurunan selama dua musim terakhir. Padahal, peluang pindah ke produsen power unit lain terbuka.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Karena mengakali power unit pada 2019, sebagai hukumannya, Ferrari harus menggunakan bahan bakar lebih sedikit dibandingkan tim-tim lain musim berikutnya. Sanksi tersebut merembet kepada kliennya, seperti Alfa Romeo dan Haas.
Tim asal Amerika Serikat tersebut bertengger di urutan kedua dari belakang klasemen konstruktor selama 2019 dan 2020. Namun, perolehan poin jauh lebih sedikut musim lalu.
Romain Grosjean dan Kevin Magnussen hanya mampu memberikan 3 poin, sementara sebelumnya 28.
Terlepas dari kekecewaan yang didapat, pemilik tim, Gene Haas, berharap pabrikan asal Maranello segera menemukan solusi. Sebab mereka tak punya kuasa mengutak-atik mesin.
“Kami tampil bagus pada musim 2019. Kami punya mesin yang bagus dan kompetitif. Tapi musim 2019, tak lagi bertenaga penuh. Kami bisa mengejar kualifikasi, tapi tidak dalam balapan,” ujarnya dikutip dari Speedweek.
“Kemudian tiba penurunan performa pada Ferrari, yang sangat jelas dilihat semua orang. Kami terikat dengan Ferrari, ketika mereka lambat, maka kami lebih lambat.
“Kami tak punya kontrol apa pun terhadap apa yang kami dapat dari Ferrari. Saya percaya Ferrari akan menuntaskan masalah ini, tapi perusahaan Italia bukan satu-satunya yang punya masalah di sini.”
Lebih lanjut, Haas mengisyaratkan sempat mempertimbangkan kualitas power unit produksi pabrikan lain, seperti Honda, Renault dan Mercedes.
“Honda dan Renault juga mengalami masalah ini. Merujuk pada mesin Mercedes, mereka semua tertinggal di belakang,” ia menandaskan.
Walaupun sudah tahu kualitas Mercedes tiada tandingannya selama beberapa tahun, tapi ada satu hal krusial yang membuat Haas tak mau bekerja sama.
“Mercedes telah membangun mesin yang tangguh, berjalan dengan bahan bakar efisien dan juga tahan lama. Lawan bahwa tidak bisa mendekat,” tuturnya.
“Bagi saya, itu menghancurkan semua yang diperjuangkan Formula 1. Angkat topi untuk Mercedes untuk kualitas teknik hebat, tapi mari kita jujur, siapa yang ingin menonton balapan di mana sudah jelas pemenangnya bahkan sebelum start? Itu membosankan.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments