Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos Honda Nilai Mustahil Gelar Dua Lomba F1 di Jepang

Bos Honda F1, Masashi Yamamoto, memandang mustahil menggelar dua lomba Formula 1 di Jepang tahun ini.

Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Pada 4 Juni lalu, promotor GP Singapura mengumumkan batal jadi tuan rumah F1 karena ada larangan bepergian yang berlaku di negara itu.

“Seiring dengan situasi pandemi yang berkembang dan sulit diprediksi di seluruh dunia, itu menjadi makin menantang untuk menggelar acara dari berbagai segi untuk puluhan ribu penonton lokal dan mancanegara,” ujar wakil ketua Singapore GP Pte Ltd, Colin Syn.

“Kami mengerti kalau para penggemar menunggu edisi lain F1 GP Singapura. Untuk membatalkan ajang untuk tahun kedua adalah keputusan sulit, tapi perlu mengingat pembatasan yang berlaku untuk acara langsung di Singapura.”

Hingga kini, belum jelas ke mana lomba, yang mestinya dilaksanakan pada 3 Oktober, akan dipindahkan supaya kalender tetap lengkap.

F1 sedang menjajaki lokasi pengganti di luar Turki dan Cina. Sepertinya. Amerika Serikat siap menyelenggarakan dua balapan.

Namun, timbul keinginan satu lomba tambahan dilangsungkan di Jepang karena giliran Negeri Matahari Terbit setelah Singapura. Jadi secara akomodasi dan logistik lebih mudah dan murah.

Baca Juga:

Yamamoto menepis kemungkinan tersebut karena saat ini, negaranya sedang berkutat dengan Covid-19 dan vaksin. Prioritas memastikan GP Jepang sukses dan kalau bisa ada penggemar yang memberi dukungan secara langsung di Sirkuit Suzuka.

“Secara pribadi, saya gembira kalau itu (dua grand prix F1) terlaksana, tapi saya kira sangat sulit menggelar dua balapan karena masalah vaksin virus corona di Jepang,” tuturnya kepada AS-WEB.

“Saya senang jika penyelenggaraan Olimpiade sukses dan balapan Suzuka dilangsungkan dengan sejumlah penggemar.

“Meskipun, dalam skenario terburuk, tidak ada penggemar yang dibawa ke lokasi. Kami ingin menunjukkan kepada semua orang, lewat TV, kekuatan yang kami miliki saat balapan di rumah pada tahun terakhir dalam olahraga ini.

“Tapi Anda tidak bisa menyelenggarakan dua kali. Di Jepang, hanya 10 persen populasi divaksinasi Covid-19. Saya tidak berpikir kami dapat bicara tentang hal seperti itu dalam situasi sekarang. Ini hanya opini pribadi saya, tapi menurut saya, tidak mungkin melakukan itu dua kali.”

Yamamoto menekankan tidak ada bedanyada perbedaan signifikan kalau kalender balapan berkurang satu menjadi 22.

“Menurut opini pribadi, tidak masalah kalau balapan tinggal 22 atau tetap 23. Kondisinya sama bagi setiap orang. Secara pribadi, saya tidak peduli,” ia menandaskan.

Sergio Perez, Red Bull Racing, posisi 1, Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport, dan tim Red Bull merayakan di Parc Ferme

Sergio Perez, Red Bull Racing, posisi 1, Masashi Yamamoto, General Manager, Honda Motorsport, dan tim Red Bull merayakan di Parc Ferme

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bos McLaren Apresiasi Upaya F1 Revisi Jadwal
Artikel berikutnya Mercedes Dinilai Wajar Tuding Sayap Belakang Red Bull Ilegal

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia