Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Kalahkan Hamilton, Bos McLaren Minta Tim Tak Jemawa

Meski Lando Norris berhasil mengalahkan Lewis Hamilton dalam F1 GP Austria, McLaren tidak jemawa. Mereka sadar sejatinya belum mampu menyaingi kecepatan Mercedes atau Red Bull Racing.

Lando Norris, McLaren MCL35M, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Lando Norris, McLaren MCL35M, Lewis Hamilton, Mercedes W12

Andy Hone / Motorsport Images

Pembalap Inggris itu memulai lomba di Red Bull Ring, Minggu (4/7/2021), dari baris depan. Ia pun terus berada di depan sang juara dunia F1 tujuh kali selama beberapa putaran awal, meski akhirnya menyerah.

Kesempatan emas kembali menghampiri Norris ketika W12 mengalami kerusakan sehingga Hamilton terpaksa melambat. Ia pun menyalipnya dan finis di urutan ketiga. Seharusnya bisa lebih depan seandainya tidak dapat penalti lima detik setelah memaksa Sergio Perez keluar trek.

Prestasi Norris itu bisa dilihat sebagai sinyal membaiknya performa dan pace MCL35M. Namun, prinsial McLaren, Andrea Seidl meminta tim tak jemawa sebab rapor bagus itu didapat karena karakter trek sesuai dengan mobil mereka.

Red Bull Ring memiliki trek lurus dan tikungan cepat yang bisa mendongkrak kecepatan MCL35M.

“Saya kira kami perlu lebih realistis. Trek itu sesuai dengan mobil kami. Sisi baiknya, dibanding akhir pekan lalu, dengan pengembangan dan penyesuaian terhadap setelan mobil, kami membuat langkah maju dalam hal performa, keduanya dalam kualifikasi maupun balapan,” ujarnya.

“Itu membuat kami berada di posisi sekarang bisa bersaing dengan beberapa mobil top. Tapi saya tidak tahu, masalah apa contohnya yang dimiliki Mercedes atau Lewis, yang memberi kami kesempatan untuk mencapai podium secara murni tergantung pada kerja keras kami sendiri, yang mana sangat hebat.”

Seidl mengingatkan anak buahnya bahwa bisa saja lonjakan kinerja itu tidak terjadi lagi ke depannya. Defisit kecepatan dengan Mercedes atau Red Bull tak bisa diabaikan.

“Tak ada gunanya melihat hal-hal yang tidak ada di sana. Anda perlu realistis dan kalau Anda lihat balapan, contohnya, akhir pekan lalu dan kami di sini pada trek yang sama sepekan kemudian, kemudian kami tidak punya kesempatan menyaingin empat mobil itu. Ada gap lebar,” ia menuturkan.

Baca Juga:

“Jadi kami tahu bahwa kami akan punya mobil lebih baik dibanding akhir pekan lalu, tapi kami tidak bisa mengharapkan kami bisa melawan mereka seperti itu. Pada saat yang sama, kami tidak tahu masalah apa yang mereka alami, terutama Mercedes.”

Setelah mengetahui problemnya, tim menyusun rencana pengembangan mobil ke depannya.

“Kami tahu di mana kami berada sebagai tim. Kami tahu apa defisit itu. Kami tahu apa defisit dari sisi infrastruktur tim dan lain-lain. Jadi tidak mengejutkan bahwa kami ada di mana sekarang.

“Kami dalam perjalanan. Kami punya rencana jelas tentang bagaimana kami ingin mengurangi defisit ini dan butuh beberapa tahun, tapi bagusnya, kami membuat beberapa langkah.

“Kami ambisius tapi tidak ada keajaiban dan saya berpikir sungguh menyenangkan punya rasa realistis dan tidak terlena dengan hasil seperti di Austria, yang mana bagus dan memberi energi bagus untuk tim. Tapi itu tak mengubah gambaran realistis yang kami miliki tentang posisi kami.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Haas Segera Akhiri Teka-teki Mick Schumacher
Artikel berikutnya F1 Tangkis Kritik soal Sistem Poin Penalti

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia