Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Gegara Russell, Bos Red Bull Yakin Verstappen Sangat Hebat

Gara-gara George Russell, prinsipal Red Bull F1, Christian Horner, makin yakin kalau Max Verstappen adalah yang terbaik di grid.

Percikan api dari mobil Max Verstappen, Red Bull Racing RB16

Foto oleh: Charles Coates / Motorsport Images

Pembalap muda Belanda tersebut menunjukkan kemajuan performa yang pesat seiring dengan bertambahnya jam terbang. 

Ia bahkan mampu mengasapi duo Mercedes, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton, sebanyak dua kali, yakni di GP 70th Anniversary dan GP Abu Dhabi.

Putra eks pilot F1, Jos Verstappen, tersebut mampu mempertahankan peringkat ketiga, sama seperti musim 2019.

Beberapa waktu lalu, lampu sorot yang mengarah kepada pilot 23 tahun sempat meredup ketika publik membicarakan George Russell. Pamor pembalap Inggris itu meroket ketika menggantikan Hamilton di GP Sakhir. Ia langsung digadang-gadang jadi calon pilot hebat masa depan.

Situasi tersebut membuat Horner sadar betapa hebatnya Verstappen. Hal itu diutarakan dalam wawancara dengan RacingNews365.

Ya, tanpa dukungan mobil sehebat W11 milik Mercedes-AMG Petronas, pembalap tersebut mampu konsisten finis di podium. Kalau Red Bull bisa menyuplai tunggangan dengan kualitas setara, bukan tak mungkin Verstappen bisa tembus dua besar.

Baca Juga:

“Saya kira, Max merupakan yang terbaik dan performa George Russell di Mercedes membuktikan hal itu bagi saya,” ucapnya.

“Max dan Lewis merupakan nama yang menonjol bagi saya. Kita tidak bisa mengabaikan pencapaian Hamilton, tapi ada mobil hebat di bawahnya. Bagaimanapun, Max perlu memaksimalkan lagi mobilnya.

“Pembalap Williams bisa bertarung di area terdepan secepatnya setelah berganti mobil Mercedes dan Russell hampir memenangi balapan. Tapi kalau seseorang harus naik ke mobil Verstappen di Red Bull, katakan saja Max terkena virus corona, penggantinya tidak mungkin bisa mencapai level Max.

“Max berkembang secara signifikan dalam pace kualifikasi selama beberapa tahun ini dan kemampuannya bekerja dengan ban, sama baik dengan skill balapan, sungguh luar biasa. Max, contohnya, telah belajar membalap dengan baik, memberi umpan balik pada para engineer dan mengatasi frustrasi. Dia sangat matang di area-area ini.

“Juga, saya pikir talenta Max belum mencapai puncaknya.”

Musim depan, Verstappen mendapat partner yang cukup tangguh musim lalu, Sergio Perez. Persaingan internal ini bisa saja berdampak positif pada rapor keduanya.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jawaban Alonso tentang Rivalitasnya dengan Hamilton
Artikel berikutnya Alonso Klaim Peralihan Ban Jadi Pembeda di F1 2007

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia