Bottas enggan temui psikolog seperti Rosberg

Rosberg menaklukkan Hamilton dalam perebutan gelar juara dunia F1 2016, hanya beberapa hari sebelum memutuskan gantung stir.

Baru-baru ini, Rosberg mengungkapkan bahwa pada musim tersebut dirinya kerap bertemu dengan psikolog untuk membantu mengatasi tekanan saat bertarung melawan Hamilton.

Ditanya apakah dia akan melakukan hal yang serupa seperti Rosberg, Bottas berkata, "Saya pikir itu tidak akan berguna buat saya. Setiap atlet dan orang adalah individu [yang berbeda].

"Beberapa orang mungkin memang membutuhkan bantuan dari luar. Sementara saya punya orang-orang baik di lingkaran saya yang bisa saya ajak bicara.

"Orang yang ada di depan kaca saya yang memberikan jawaban jika saya melewati masa-masa sulit atau saat sedang merasa ragu. Jadi saya menyelesaikan itu dengan diri saya sendiri. Untuk saat ini saya tidak melihat ada manfaat dari itu [bertemu dengan psikolog].

"Ini tergantung pada individu masing-masing. Jika Anda melihat olahraga lain, banyak orang menggunakan psikolog setiap waktu, dan mereka mendapat bantuan bagus dari itu, tapi sebagian lainnya tidak mendapat apa-apa.

"Seperti yang Anda tahu, saya bukan Nico, saya Valtteri, dan saya tahu apa yang bagus buat saya," tuturnya.

Ketika ditanya apakah ada hal yang bisa dipelajari dari Rosberg dalam mengalahkan Hamilton, Bottas mengatakan belum punya rencana bertemu dengan pembalap Jerman tersebut.

"Saya siap melakukannya dengan cara saya sendiri. Jelas dari luar Anda tidak bisa melihat banyak hal yang dia lakukan. Begitu juga dengan saya. Beberapa hal yang saya lakukan, saya jaga buat saya sendiri. Untuk saat ini tidak ada rencana untuk berbincang dengan dia soal itu," tambahnya.

"Seperti yang saya katakan, setiap orang adalah individu yang berbeda, dan membutuhkan hal yang berbeda untuk tampil bagus. Pemikiran yang berbeda."

10