Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bottas Menilai Umpatannya Tidak Berlebihan

Valtteri Bottas murka dengan strategi one-stop yang dipilih Mercedes selama F1 GP Prancis. Pembalap Finlandia itu bersikukuh tidak mau dibilang kelewatan.

Valtteri Bottas, Mercedes W12

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Red Bull Racing memilih dua kali pitstop yang membuat mereka menguasai lomba di Sirkuit Paul Ricard, Minggu (20/6/2021). Max Verstappen mengganti ban medium pada lap 32, menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

Melihat rivalnya makin tangguh dengan dobel pit stop, tak menggerakkan Mercedes untuk mengubah strategi. Mereka membiarkan Lewis Hamilton dan Bottas tetap pakai ban keras hingga akhir.

Kedua pembalap mesti membayar mahal atas keputusan petinggi skuad asal Jerman. Hamilton kehilangan podium tertinggi pada dua lap terakhir, sementara koleganya batal tembus tiga besar usai dikudeta Sergio Perez.

Pembalap yang punya potensi besar didepak Mercedes itu pun mengumpat lewat radio tim, “Kenapa tidak ada yang mendengarkan saya ketika mengatakan ingin stop dua kali?! Brengsek.”

Bottas mati-matian mempertahankan agar ban bisa dipakai hingga akhir tanpa mendapat hasil makin buruk.

“Saya kira strategi kemenangan hari ini adalah dua stop. Mudah mengatakan setelah itu, tapi memang seperti itu. Sebagai tim, saya kira kami terlalu fokus menjalankan satu stop dan berpikir itu yang terbaik, tapi ternyata tidak,” ujarnya kepada Sky Sports F1.

Baca Juga:

“Saya tak punya ban depan yang tersisa pada lap 10-15 akhir, jadi hanya mencoba membawa pulang mobil ke rumah. Tidak menyenangkan putaran terakhir.”

Ia menilai komentar kerasnya hanya ekspresi kekecewaan dan tidak menganggap berlebihan.

“Saya hanya sangat jelas terhadap apa yang saya pikirkan. Saya menyarankan dua stop awalnya, tapi tim maunya hanya satu stop dan kami di sini,” katanya.

“Anda merasa tidak punya perlindungan, ini sangat sederhana. Tentu saja, saya mencoba segala yang bisa. Saya mencoba menyelesaikan di podium tapi ban benar-benar habis sehingga benar-benar tak punya kesempatan.

“Kami pikir ban akan bertahan lebih baik daripada mereka. Itu adalah hal terbesar. Menurut kami, ban keras berfungsi hampir seluruh balapan tapi bukan itu kasusnya. Kalau saya menjalani dua setop, pasit kami akan berada di podium dan berduel untuk kemenangan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Ricciardo: GP Prancis Jadi Akhir Pekan Terbaik bersama McLaren
Artikel berikutnya Dikecam Norris, Gasly Klaim Pembalap Jujur

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia