Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bottas Tolak Ikuti Cara Rossberg Provokasi Hamilton

Pembalap Mercedes Formula 1, Valtteri Bottas, tak tertarik mengikuti gaya Nico Rosberg memperlakukan Lewis Hamilton di masa lalu.

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1, posisi 1, and Valtteri Bottas, Mercedes-AMG F1, posisi 2, berbincang di Parc Ferme

Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1, posisi 1, and Valtteri Bottas, Mercedes-AMG F1, posisi 2, berbincang di Parc Ferme

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Selama empat tahun memperkuat Mercedes, hubungan Rosberg dan Hamilton kurang harmonis. Juara dunia F1 2016 tersebut kerap mengganggu ketenangan pikiran rekan setimnya.

Walau banyak yang menyarankan agar Bottas mengadopsi hal itu, ia mengabaikannya. Pembalap Finlandia itu lebih suka hidup tenang dan mengedepankan kerja sama tim.

“Saya kira kekuatan yang kami miliki sebagai tim adalah kami dapat bekerja sebagai sebuah tim,” ujarnya dalam wawancara eksklusif dengan Motorsport.com.

“Kami memastikan bisa balapan dengan keras, tapi juga bisa membiarkan itu di sana. Kami tahu faktanya bisa bekerja bersama, seperti itu tim akan mendapat keuntungan pada akhirnya.

“Jadi tidak perlu menyembunyikan setelan atau data atau apa pun. Spirit tim dalam olahraga beregu dianggap remeh. Padahal itu penting untuk menjaga motivasi tetap tinggi dan tidak berkonflik.

Baca Juga:

“Tentu, dalam perjalanan, ada banyak orang yang menyarankan saya agar berubah seperti Nico Rosberg. Tapi saya bukan Nico Rosberg. Saya memilih bicara di trek dan balapan dengan adil.”

Bottas pun mempelajari kalau Hamilton malah memacu mobilnya lebih kencang ketika mendapat provokasi. Itu akan merugikan misinya meraih prestasi lebih baik daripada runner-up F1 2020.

“Saya juga mengenal Lewis, dan saya tahu tak ada gunanya bermain-main dengan pikirannya. Saya yakin itu akan mengganggunya, tapi itu membuang energi saya. Saya kira dia akan lebih marah dan membalap lebih kencang.

“Saya pikir dengan cara saya melakukan hal-hal seperti sekarang, itu bagaimana saya ingin menang. Itu tujuan saya.”

Musim depan, Bottas menemukan satu sumber motivasi lagi. Posisinya sedikit goyah dengan pencapaian gemilang George Russell di balik kemudi mobil Hamilton.

Apalagi pembalap muda Inggris itu akan lepas kontrak dengan Williams pada 2022. Pilot 31 tahun tersebut tentu tak ingin kehilangan kursinya.

Valtteri Bottas, Mercedes-AMG F1, posisi kedua, dan Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1,  posisi ketiga, saling mengucapkan selamat di grid

Valtteri Bottas, Mercedes-AMG F1, posisi kedua, dan Lewis Hamilton, Mercedes-AMG F1, posisi ketiga, saling mengucapkan selamat di grid

Foto oleh: Steve Etherington / Motorsport Images

“Saya ingin mengeksplorasi sesuatu. Saya merasa mungkin ini saatnya melakukan sesuatu berbeda. Tentu saja, saya selalu menatap masa depan dan ada banyak peluang. Tapi dalam olahraga ini, tak mungkin ada sejuta kans,” Bottas menjelaskan.

“Saya tahu saya tak akan punya 15 musim dengan Lewis untuk mencoba mengalahkannya. Saya tahu saya perlu mencoba dan melakukannya musim depan.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Magnussen Dihantui Komentar Kotor pada Hulkenberg
Artikel berikutnya Carlos Sainz Tuntaskan Tes Perdana Ferrari Menggunakan Simulator

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia