Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Tanpa Pengalaman, Brivio Diyakini Mampu Pimpin Alpine F1

Mantan pemilik tim Renault, Flavio Briatore, percaya dengan kapasitas Davide Brivio. Walaupun belum punya pengalaman dalam Formula 1, ia mampu memimpin Alpine F1.

Fernando Alonso, McLaren, with Flavio Briatore on the grid

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Brivio punya reputasi mentereng dalam MotoGP yang digelutinya selama dua dekade. Pria Italia tersebut mempersembahkan titel juara untuk Yamaha maupun Suzuki.

Kualitasnya teruji ketika diminta Suzuki membentuk tim dari nol, saat mereka memutuskan comeback ke ajang balap premier pada 2015.

Pabrikan yang bermarkas di Iwata tersebut merengkuh gelar juara pembalap atas nama Joan Mir dan tim musim 2020.

Puas mengukir prestasi dengan dua tim besar, mantan manajer tim tersebut melangkah ke bidang yang sama sekali asing. Ia menerima pinangan Alpine F1 untuk duduk sebagai CEO.

Tanggung jawab lebih besar berada di pundahknya. Di Suzuki, ia membawahi kurang dari 50 anak buah. Dalam tim Formula 1, Brivio akan memimpin lebih dari 100 pekerja.

Perbedaan mendasar tersebut ditambah tidak ada pengalaman, membuat banyak yang meragukan Brivio. Hal itu tak berlaku bagi Briatore.

Pengusaha 70 tahun itu merupakan salah satu yang memberi dukungan kepada kompatriotnya. Sebab, ia pernah berada di posisi yang sama dengan Brivio bahkan boleh dibilang lebih parah karena tak punya pengalaman sama sekali.

Baca Juga:

Tapi pada 2005 dan 2006, Renault berhasil menguasai klasemen konstruktor. Fernando Alonso menyabet trofi juara dunia dalam periode tersebut.

“Kemana pun Anda pergi, tugas adalah tugas. Itu selalu sama. Anda harus bisa memimpin orang dan memastikan bahwa tim Anda kompetitif dengan teknologi balap yang dimiliki,” kata Briatore dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport.

“Ketika saya tiba di Benetton pada 1988, saya tak punya pengalaman di dunia olahraga motor. Kala itu, saya tidak pernah pergi ke grand prix dalam hidup saya.

“Itu kenapa saya yakin Brivio akan sukses di Formula 1 juga. Renault punya alasan untuk memilihnya. Menurut saya, kurang pengalaman tak akan jadi masalah. Pada akhirnya, hal yang paling penting mampu memimpin orang-orang.

“Dalam beberapa bulan, dia akan memahami situasinya dan sadar apa yang perlu diselesaikan. Dia juga tiba di tim yang sedang menanjak. Fernando Alonso seorang pembalap luar biasa. Akhirnya tugas utama harus dipenuhi, membuat mobil lebih cepat!”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Inovasi Ferrari: Lantai Asimetris SF1000 di Imola
Artikel berikutnya AlphaTauri Tentukan Tanggal Rilis Mobil Baru

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia