Brown Kagum Norris Bicara tentang Kesehatan Mental

Promosi dari Formula 2 ke Formula 1 memang membanggakan. Namun, tekanan besar dari berbagai arah ditambah tugas lebih rumit, membuat pembalap 21 tahun itu mengalami problem mental.

Norris segera mencari pertolongan untuk menguatkan psikologisnya. Ia pun lebih santai dan bisa fokus mengejar prestasi tinggi di tahun keduanya.

Pembalap Inggris tersebut naik podium ketiga di GP Austria. Norris dapat memperbaiki peringkatnya dari 11 ke 9.

Pengalaman tersebut membuat Norris aktif berbicara seputar kesehatan mental di olahraga motor. Ia pun menggalang dana amal selama siaran langsung saat bermain game.

Perubahan positif yang dialami Norris tersebut membuat Brown berdecak kagum.

“Saya kira itu hebat. Saya bicara kepada seseorang pagi ini tentang Lando. Mereka bertanya karena hanya mengenalnya lewat media sosial. Mereka bilang, ‘Apa dia memang seperti itu? Apa dia benar-benar seperti itu dengan Carlos? Apa yang Anda lihat itu yang Anda dapatkan dari dua pembalap kami,” ucap Brown kepada Autosport.

“Saya kira itu adalah salah satu alasan kenapa mereka sangat populer dan kenapa Lando sangat terkenal. Semua yang Anda lihat dia lakukan, itu dia. Dia melakukannya sendiri, itu asli, itu otentik.

“Sungguh menyenangkan punya seseorang yang menyoroti masalah dan agenda. Itu diselesaikan dengan cara otentik. Saya kira itu sangat penting.”

Brown rupanya memonitor aktivitas Norris. Ia mengaku heran dengan perbedaan karakter pembalap tersebut di dunia maya dan nyata.

“Saya kira Lando telah menghirup udara segar di olahraga. Sungguh menyenangkan menontonnya. Dia seorang pemalu, tapi itu tidak terlihat di media sosialnya,” tuturnya.

“Dia apa adanya. Saya kira dia sangat nyaman dengan lingkungan itu. Kami sangat bangga bahwa dia sangat nyaman membawa isu itu maju secara positif.”

Norris memegang peran kunci dalam lonjakan performa McLaren dalam persaingan konstruktor. Tambahan poin yang didapatkan ketika ia finis di urutan kelima GP Abu Dhabi sangat berharga.

Peningkatan rapor berbanding lurus dengan kepercayaan diri dan kenyamanan. Ia juga menambah elemen mau belajar dari pengalaman di tahun debutnya.

“Dari perspektif kepercayaan diri, itu lebih mudah. Saya dapat berlomba dengan persiapan lebih matang dan dengan keyakinan lebih besar dan ide lebih baik tentang apa yang harus dilakukan,” Norris menjelaskan.

Meski mulai nyetel dengan kompetisi itu, bukan berarti ia tak menemui kesulitan di tahun keduanya.

“Tapi ada banyak hal yang sangat sulit bagi kami. Tak peduli kalau Anda berada di tahun kedua, hanya karena perspektif telah berubah,” ujarnya.

“Ketika Anda tiba sebagai seorang rookie, orang-orang melihat Anda sebagai seorang debutan. Jadi ketika Anda melakukan kesalahan kecil, itu bukan akhir dunia melainkan Anda harus memperbaikinya musim depan.

Lando Norris, McLaren MCL35

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

“Saat Anda memasuki tahun kedua, mereka tidak mengharapkan melihat hal-hal seperti ini lagi atau jauh berkurang daripada apa yang mereka lihat.

“Anda punya tekanan berbeda dengan adanya ekspektasi lebih di berbagai hal. Anda perlu tampil di level berikutnya, di mana dalam banyak kondisi, saya berhasil melakukannya, dengan kecepatan balapan dan lain-lain. Tapi ada hal-hal yang lebih berat.”