Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Buntut Kontroversi Flexi-Wing, FIA Pasang Sensor di Baku

Kontroversi soal flexi-wing yang terus berlanjut membuat FIA meminta semua tim memasang sensor khusus sepanjang akhir pekan di Baku, Azerbaijan.

Mercedes F1 W12 rear wing detail

Foto oleh: Giorgio Piola

Federasi Automobil Internasional (FIA) akhirnya mengambil keputusan untuk menengahi protes sejumlah tim terkait penggunaan sayap belakang fleksibel yang dilakukan beberapa skuad di seri Kejuaraan Dunia Formula 1 2021.

FIA meminta seluruh tim untuk memasang sensor berbentuk titik (dot) berwarna kuning pada sayap belakang mobil mereka (anak panah foto utama) sepanjang akhir pekan balapan keenam, Grand Prix Azerbaijan di Baku City Circuit, Jumat sampai Minggu (4-6/6/2021).

Tidak kurang 12 sensor berdiamater 10 mm (1 cm) tersebut dipasang untuk mendapatkan data dan informasi lebih lanjut tentang seberapa fleksibel sayap belakang yang dipakai di Baku sehingga FIA memiliki acuan saat menggelar tes baru di Sirkuit Paul Ricard, Prancis.

Baku dinilai cocok untuk mendapatkan data soal fleksibilitas sayap belakang ini karena memiliki trek lurus terpanjang di antara sirkuit-sirkuit F1, yakni 2,2 km. Dari situ akan terlihat seberapa lentur (melengkung) sayap belakang saat mobil digeber top speed.

Baca Juga:

Stiker-stiker ini akan menjadi titik referensi di sayap belakang ketika FIA melihat dan menganalisis hasil tangkapan kamera onboard yang menghadap ke belakang, pada mobil.

Jumat (4/6/2021) pagi, Mercedes-AMG Petronas dan McLaren menyebut tidak fair bila tim-tim pengguna flexi-wing (Red Bull Racing, Ferrari, Alpine, dan utamanya Alfa Romeo) masih memakainya untuk GP Azerbaijan.

Prinsipal Tim McLaren Andreas Seidl menyebut pihaknya tidak senang saat FIA melaporkan bila pada GP Spanyol, 7-9 Mei lalu, sejumlah mobil memiliki sayap belakang sangat lentur yang melewati batas fleksibilitas sesuai aturan.

Yang membuat Seidl kesal, FIA tidak melakukan tes baru untuk mengecek dugaan tersebut, sampai digelarnya balapan berikutnya – lomba ketujuh, setelah GP Azerbaijan – di Prancis (Paul Ricard).

Andreas Seidl, Team Principal, McLaren

Andreas Seidl, Team Principal, McLaren

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

“Mengapa sejumlah tim yang diuntungkan selama beberapa balapan dengan mobil yang melanggar aturan (teknis), dibiarkan untuk menggunakan peranti (flexi-wing) tersebut? Ini jelas keuntungan besar buat mereka,” ujar Seidl.

“Di sini bukan hanya soal defleksi. Tetapi yang terpenting harus dilakukan FIA adalah melihat kembali bagaimana penyimpangan ini diciptakan.

“Bila penyimpangan ini dibuat lewat desain yang memang sengaja diciptakan agar lolos dari tes, berarti mereka memang sudah berencana melakukannya. Dan itu jelas tidak akan lolos Artikel 3.8 (aturan tentang larangan penggunaan komponen aerodinamika yang bisa bergerak).”

Komentar bos McLaren ini juga didukung dan senada dengan Mercedes. Namun, tim-tim yang dituding memakai flexi-wing ini siap meladeni protes keras dari Mercedes dan McLaren.

Red Bull mengancam akan melakukan protes terkait fleksibilitas sayap depan sasis Mercedes F1 W12 yang dinilai terlalu besar.

 

 

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil FP1 F1 GP Azerbaijan: Verstappen Teratas, Ferrari Cepat dengan Ban Keras-Lunak
Artikel berikutnya Hasil FP2 F1 GP Azerbaijan: Red Bull Dominan, Mercedes Dirundung Masalah

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia