Button Dorong Pembalap Bicara untuk Atasi Masalah Kelelahan akibat Panas
Jenson Button mengatakan bahwa para pembalap Formula 1 harus angkat bicara jika mereka menginginkan perubahan demi menghindari terulangnya masalah kelelahan akibat cuaca panas seperti yang terjadi di GP Qatar.
FIA berjanji untuk mengevaluasi temperatur dan kelembaban yang ekstrim membuat para pembalap harus membawa diri mereka ke batas fisik di Qatar.
Temperatur sangat tinggi dan sifat balapan yang sangat ketat di Lusail membuat para pembalap menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam karir mereka, yang oleh beberapa orang digambarkan sebagai "neraka" dan "penyiksaan".
Logan Sargeant harus retire karena sengatan panas, Esteban Ocon mengalami sakit di dalam helmnya dan Lance Stroll mengaku hilang kesadaran beberapa kali.
FIA menyatakan, "Meskipun mereka adalah atlet elite, mereka seharusnya tidak diharapkan untuk berkompetisi dalam kondisi yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan mereka."
Button tidak berada di Qatar secara langsung, namun ia percaya bahwa sifat trek yang tinggi juga berperan dalam masalah yang dihadapi para pembalap.
"Saya tidak merasakan betapa panasnya, tetapi salah satu masalah besar di Qatar adalah bahwa mereka berada di G-Force yang tinggi di seluruh lintasan," katanya. "Panasnya... Maksud saya, kami telah mengalami banyak balapan panas di masa lalu.
"Tapi, saya pikir masalah terbesar bagi mereka adalah tubuh mereka berada di G lateral yang begitu tinggi, begitu lama, sehingga Anda tidak bisa bernapas. Mereka tidak bisa memasukkan oksigen ke dalam darah, jadi itulah masalah terbesarnya."
Berbicara kepada para reporter di acara sportscar Petit Le Mans, ketika ditanya apa yang menurutnya bisa dilakukan dari sisi mobil untuk mengatur suhu pembalap di dalam kokpit, Button menjawab, "Anda tidak bisa melakukan apapun, selain AC, dan Anda belum pernah mendengar hal itu di mobil dengan kokpit terbuka.
Jenson Button
Photo by: JEP / Motorsport Images
"IndyCar memiliki kokpit yang tertutup, dan jelas sangat panas di dalam mobil-mobil itu, dan saya tahu mereka tidak memiliki power steering, jadi saya tahu itu juga menyakitkan bagi mereka. Namun, mereka tidak menariknya dengan G-Force yang sama seperti yang dilakukan mobil F1 (di lintasan jalan raya).
"Ketika saya membalap NASCAR di Austin, saya hampir berhenti di tengah balapan. Saya berkata kepada tim, 'Saya tidak bisa melakukan ini lagi' - saya sangat kepanasan. Jadi, setiap mobil memiliki masalah yang berbeda dengan panas.
"Sampai para pembalap angkat bicara, mereka tidak akan mengubahnya. Saya ingat saat membalap F1 di Malaysia, ketika botol air saya pecah, saya mengalami masalah besar dalam balapan. Anda mulai menggigil dan kemudian Anda kehilangan penglihatan.
"Kemudian hal itu menjadi berbahaya, jadi saya telah merasakan betapa buruknya hal itu."
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.