Button: Hamilton Bakal Kompetitif Lagi Kalau Dia Mau
Lewis Hamilton mengalami krisis penampilan dalam Formula 1 2022. Juara dunia F1 2009, Jenson Button, mencoba mencari penyebab problem tersebut.
Sejak kehilangan trofi kampiun musim lalu, pembalap Mercedes-AMG Petronas belum sepenuhnya bangkit. Kondisi diperparah dengan W13 yang kurang optimal.
Setelah meraih podium ketiga dalam balapan pembuka di Bahrain, Hamilton kian tenggelam. Ia kini malah berada di bawah bayang-bayang tandem barunya, George Russell.
Pembalap veteran bahkan dua kali berada di luar zona poin. Sebaliknya, Russell selalu melintasi garis finis di lima besar, bahkan menginjak podium dalam dua kesempatan, di Australia dan Spanyol.
Penurunan kinerja Hamilton mencuri perhatian banyak pihak, tak terkecuali Button. Pria 42 tahun tersebut menemukan penyebabnya. Itu ada hubungannya dengan mobil dan rekan setim.
“Saya kira sebuah perubahan besar bagi Lewis adalah dia mengemudi mobil tidak kompetitif. Dia telah bersaing untuk Kejuaraan Dunia sejak 2014 dan rekannya telah datang, pembalap prospektif George Russell, yang nyatanya lebih unggul,” katanya dalam program The Chris Evans Show di Radio Virgin.
“George mengemudi mobil yang jauh lebih baik daripada sebelumnya. Itu memberikannya kepercayaan diri dan dia bisa memacu lebih lagi.
“Sementara itu, Lewis mungkin tidak terlalu yakin kepada mobil supaya bisa mengeluarkan yang terbaik dari itu. Ketika Anda mengalami beberapa balapan buruk, itu melukai Anda secara mental. F1 adalah olahraga mental, bukan hanya fisik.”
Pengoleksi 15 kemenangan itu memiliki karier yang fluktuatif. Jadi ia sudah terbiasa dengan isu seputar penurunan psikologis usai melakoni balapan buruk.
Melihat karakter kompatriotnya, Button yakin kalau Hamilton bisa bangkit dari keterpurukan. Hanya saja, semua tergantung pada diri sendiri. Memang butuh waktu untuk memupuk kepercayaan diri.
“Lewis, kita semua tahu, bahwa dia adalah pembalap terbaik di dunia, jika tidak yang terbaik di dunia dalam mengemudi mobil F1. Dia akan kompetitif lagi, kalau mau,” pria Inggris tersebut memberi semangat.
“Mungkin dia pikir kariernya sudah habis dan ingin melakukan sesuatu yang lain. Siapa tahu? Tapi Lewis, ketika punya mobil bagus untuk menang, dia akan memenangi balapan.”
Lewis Hamilton, Mercedes, posisi pertama, diwawancara Jenson Button, Sky TV, usai balapan
Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images
Sementara itu, Hamilton sudah mengekspresikan keinginannya untuk bertahan di F1 untuk beberapa tahun ke depan. Ia pun akan setiap pada Mercedes.
“Saya mungkin tidak akan memenangi titel tahun ini, tapi saya merasakan kesenangan yang sama seperti saat baru mulai balapan (di F1). Kenapa saya harus berhenti? Mungkin satu hari nanti, ketika tak bisa menerima tekanan lagi, mungki saya lelah. Tapi, hari itu belum tiba,” ucapnya dalam wawancara dengan Corriere della Sera.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.